Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 21:55 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih membantah tuduhan China bahwa Amerika Serikat pernah mengirim balon ke China untuk melakukan pengintaian.

"Klaim apa pun bahwa pemerintah AS mengoperasikan balon pengintai di RRT adalah kekeliruan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson di Twitter.

"China-lah yang memiliki program balon pengintai ketinggian tinggi untuk pengumpulan intelijen, yang telah digunakan untuk melanggar kedaulatan AS dan lebih dari 40 negara di 5 benua," tambah dia, dikutip dari AFP.

Baca juga: China: Balon AS Masuk Wilayah Udara Kami Lebih dari 10 Kali Sejak 2022

Kementerian Luar Negeri AS juga menepis tuduhan China bahwa telah menerbangkan balon ke wilayah "Negeri Tirai Bambu".

"China telah berulang kali dan salah mengeklaim bahwa balon mata-mata yang dikirim ke AS adalah balon cuaca. Mereka hingga hari ini gagal memberikan penjelasan yang kredibel atas intrusi ke wilayah udara kami dan wilayah udara orang lain," kata juru bicara Kemenlu AS dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin pagi, China telah membalas tuduhan AS atas spionase balon.

Mereka menuduh Amerika Serikat telah mengirim lebih dari 10 balon ke wilayah udaranya sejak Januari 2022.

Tanggapan Washington AS pun menandai episode terbaru atas polemik spionase di antara kedua negara yang berkembang belakangan ini.

Baca juga: AS Tembak Jatuh Obyek Diduga Balon Mata-mata China, Beijing: Tindakan Merusak Hubungan

Polemik tersebut dimulai ketika balon mata-mata China disebut telah berada di lepas pantai Carolina Selatan pada awal bulan ini, setelah melintasi sebagian besar wilayah Amerika Serikat.

Militer AS kemudian menembak jatuh tiga obyek tak dikenal lainnya di Amerika Utara dalam beberapa hari terakhir, memicu spekulasi yang meluas mengenai asal-usulnya.

Hanya obyek pertama yang secara resmi dikaitkan dengan China, dengan Beijing bersikeras bahwa itu adalah pesawat sipil yang meledak.

Pada Senin, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pihak berwenang AS belum dapat memperoleh akses ke tiga objyek terbaru yang ditembak jatuh.

Sebagian besar disebabkan karena kondisi cuaca yang telah memperlambat operasi pencarian dan pemulihan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kolombia Laporkan Ada Obyek Diduga Balon Mata-mata China di Wilayahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+