Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel AS: Balon Mata-mata China Dirancang untuk Awasi Militer Seluruh Dunia

Kompas.com - 09/02/2023, 10:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menurut penilaian intel Amerika Serikat (AS), balon mata-mata China adalah bagian dari program pengawasan global untuk mengumpulkan informasi kemampuan militer negara-negara di seluruh dunia.

Beberapa pejabat AS meyakini, penerbangan balon China termasuk upaya Beijing mengasah kemampuannya mengumpulkan data tentang pangkalan militer Amerika, sesuatu yang paling diminatinya.

Negara-negara lain juga diawasi jika terjadi konflik atau meningkatnya ketegangan. Pekan ini dikatakan bahwa balon tersebut sudah beroperasi di beberapa lokasi China.

Baca juga: China Akui Balon Terbang di Amerika Latin Berasal dari Wilayahnya, Sebut Bersifat Sipil

Pada konferensi Rabu (8/2/2023), juru bicara Pentagon yaitu Brigjen Patrick S Ryder mengatakan, selama beberapa tahun terakhir balon China terlihat beroperasi di Amerika Latin, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Eropa.

“Inilah yang kami nilai sebagai bagian dari program balon pengawasan China yang lebih besar,” kata Jenderal Ryder, dikutip dari New York Times, Rabu (8/2/2023).

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam konferensi pers lainnya menyampaikan, Kemlu AS sudah berbagi informasi tentang program balon mata-mata dengan puluhan negara, baik dalam pertemuan di Washington maupun melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat di luar negeri.

“Kami melakukannya karena Amerika Serikat bukan satu-satunya target dari program yang lebih luas ini, yang melanggar kedaulatan negara di lima benua,” ujar dia.

Baca juga:

Keunggulan balon mata-mata

Foto ini diambil dari potongan video yang direkam di Pantai Myrtle, Soith Carolina, menunjukkan balon mata-mata China setelah ditembak jatuh pada 4 Februari 2023. Sebuah jet tempur AS menembak jatuh balon China di lepas pantai South Carolina, kata Pentagon, atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima oleh Beijing atas kedaulatan AS.AFP/HALEY WALSH Foto ini diambil dari potongan video yang direkam di Pantai Myrtle, Soith Carolina, menunjukkan balon mata-mata China setelah ditembak jatuh pada 4 Februari 2023. Sebuah jet tempur AS menembak jatuh balon China di lepas pantai South Carolina, kata Pentagon, atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima oleh Beijing atas kedaulatan AS.
Balon mata-mata memiliki beberapa keunggulan dibandingkan satelit yang mengorbit Bumi dalam pola teratur, kata pejabat AS yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah sensitif.

Keunggulan balon mata-mata antara lain:

  • Terbang lebih dekat ke permukaan Bumi dan melayang dengan pola angin, sehingga tidak bisa diprediksi oleh militer dan intel seperti orbit satelit yang tetap.
  • Dapat menghindari radar.
  • Dapat mengitari sebuah area, sedangkan satelit umumnya bergerak konstan.
  • Kamera sederhana pada balon dapat menghasilkan gambar lebih jelas daripada satelit orbit.
  • Peralatan pengawasan lainnya dapat menangkap sinyal yang tidak bisa digapai satelit karena ketinggian.

New York Times melaporkan, modernisasi militer China didorong oleh keyakinan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) harus mengejar saingannya yang maju seperti Amerika Serikat.

China juga disebut mengembangkan senjata serta strategi yang dapat memberikan keunggulan mengejutkan, dan balon menjadi bagian kecil tetapi aktif dari strategi itu.

Di Amerika Serikat setidaknya telah ditemukan lima balon mata-mata, yaitu tiga selama pemerintahan Donald Trump dan dua saat pemerintahan Biden.

Balon mata-mata yang ditemukan ketika pemerintahan Trump awalnya diklasifikasikan sebagai fenomena udara tak dikenal.

Baca juga: Balon Mata-mata China Ternyata Beberapa Kali Lintasi Langit AS di Era Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com