Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS "Blacklist" 6 Entitas China Terkait Pengembangan Balon Mata-mata

Kompas.com - 11/02/2023, 11:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/2/2023) memasukkan enam entitas China ke daftar hitam terkait modernisasi militer Beijing, terutama program kedirgantaraan termasuk kapal udara dan balon.

Kebijakan ini diambil sehari setelah para anggota parlemen AS dengan suara bulat mengecam penggunaan balon mata-mata oleh China yang terbang di atas Amerika Utara pekan lalu.

Balon itu terbang berhari-hari dari Alaska ke South Carolina, menarik perhatian warga Amerika dan para pejabat. Militer AS kemudian menembaknya jatuh di lepas pantai timur negara itu pada Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: Setelah Balon China, AS Tembak Jatuh Benda Misterius Seukuran Mobil di Langit Alaska

Perusahaan-perusahaan yang dimasukkan ke Daftar Entitas ini dilarang memperoleh barang dan teknologi AS tanpa otorisasi pemerintah.

"Penggunaan balon ketinggian (Republik Rakyat China) melanggar kedaulatan kami dan mengancam keamanan nasional AS," kata Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan Alan Estevez, Jumat (10/2/2023).

"Tindakan hari ini memperjelas bahwa entitas yang berusaha merusak keamanan dan kedaulatan nasional AS akan diputus dari akses ke teknologi AS," tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Keenam perusahaan tersebut antara lain Beijing Nanjiang Aerospace Technology Co; China Electronics Technology Group Corporation 48th Research Institute; dan Dongguan Lingkong Remote Sensing Technology Co.

Tiga lainnya adalah Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co; Guangzhou Tian-Hai-Xiang Aviation Technology Co; serta Shanxi Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co.

Baca juga:

Dalam dokumennya, Kemendag AS mengatakan bahwa militer China menggunakan balon ketinggian untuk kegiatan intelijen dan pengintaian.

Kemendag AS menambahkan bahwa itu bertentangan dengan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

China menegaskan, balon tersebut adalah benda udara sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi.

Namun, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengindikasikan, Amerika yakin balon itu berada di bawah kendali Tentara Pembebasan Rakyat China, dan bagian dari armada yang dikirim China ke lebih dari 40 negara di lima benua untuk mengumpulkan informasi intelijen.

Baca juga: Dugaan Kenapa China Terbangkan Balon Mata-mata di AS, padahal Punya Satelit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com