Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-342 Serangan Rusia ke Ukraina: IOC Putuskan Nasib Atlet Rusia, Ukraina Dituduh Pakai Ranjau Terlarang

Kompas.com - 01/02/2023, 09:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Kelompok HAM tuduh Ukraina menggunakan ranjau terlarang

Human Rights Watch (HRW) pada hari Selasa menuduh Ukraina menggunakan ranjau darat anti-personil yang dilarang untuk menyerang pasukan Rusia.

HRW mengatakan hampir 50 warga sipil, termasuk lima anak-anak, telah terluka akibat ranjau tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Ukraina menegaskan, tentaranya telah menjunjung tinggi kewajiban atas perjanjian terhadap ranjau.

Ranjau terlarang yang dimaksud adalah ranjau kecil PFM.

Ranjau ini dikenal juga sebagai ranjau "kupu-kupu" atau "kelopak" karena bentuknya yang khas.

Ranjau didistribusikan oleh roket melintasi area target.

"Pasukan Ukraina tampaknya telah menyebarkan ranjau darat secara ekstensif di sekitar wilayah Izyum di timur laut," kata pakar senjata HRW Steve Goose

Negara-negara Baltik dan Polandia menentang partisipasi atlet Rusia di Olimpiade Paris

Negara-negara Baltik dan Polandia menentang partisipasi atlet Rusia dan Belarus di Olimpiade Paris 2024, bahkan di bawah bendera netral.

Hal itu diucapkan Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics pada Selasa, ketika perang Rusia-Ukraina menginjak hari ke-342.

Rinkevics mengatakan dalam sebuah tweet, "Keputusan untuk mengizinkan atlet Rusia dan Belarusia berkompetisi di Olimpiade berikutnya adalah tidak bermoral dan salah".

Dia menyerukan agar Rusia diisolasi selama terus menginvasi Ukraina .

"Seperti yang dilakukan semua tirani, Rusia menggunakan olahraga untuk tujuan politik. IOC tidak boleh terlibat dalam upaya propaganda Rusia," kata Rinkevics setelah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Baltik dan Polandia di Riga.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-337 Serangan Rusia ke Ukraina: Ledakan di Kyiv Tewaskan 11 Orang | Rusia Kecam Kiriman Tank Jerman

Lituania desak negara anggota UE tolak kehadiran dubes Rusia

Menteri luar negeri Lithuania pada Selasa mendesak negara-negara Uni Eropa untuk menolak kehadiran duta besar Rusia.

Seruan itu muncul ketika ketegangan diplomatik terjadi antara Luthuania dan Rusia meningkat menyusul invasi ke Ukraina.

"Dalam banyak kasus, ini (Kedutaan Besar Rusia) bukan lagi lembaga diplomatik, melainkan lembaga propaganda, menutupi kejahatan perang dan secara umum mempromosikan agenda genosida," kata Gabrielius Landsbergis dalam konferensi pers di Riga.

Lithuania telah menurunkan hubungan diplomatik dengan Rusia. 

Negara itu telah mengusir duta besar Rusia pada April tahun lalu setelah ditemukannya pembantaian di kota Bucha, Ukraina.

Pekan lalu, Estonia mengatakan akan mengusir duta besar Rusia setelah Kremlin memerintahkan duta besar Estonia untuk pergi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-336 Serangan Rusia ke Ukraina: Tank Leopard 2 Dikirim | Kyiv Kalah di Bakhmut

Biden akan membahas permintaan senjata Ukraina dengan Zelensky

Ketika perang Rusia-Ukraina menginjak hari ke-342, Presiden AS Joe Biden mengatakan, dirinya akan membahas permintaan terbaru Ukraina untuk persenjataan canggih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 

"Kami akan berbicara," kata dia kepada wartawan.

Sebelumnya, Biden telah menjawab dengan tegas bahwa AS tidak akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina. 

Amerika Serikat sejauh ini menjadi pemasok senjata terbesar ke Ukraina.

Koalisi negara-negara Barat lainnya juga mengirimkan senjata, mulai dari senapan hingga kendaraan lapis baja dan artileri.

Perancis akan mengirim lebih banyak artileri bergerak ke Ukraina

Perancis akan mengirimkan 12 lagi howitzer yang dipasang di truk Caesar dan peralatan pertahanan udara segar ke Ukraina untuk mendukung perang melawan penjajah Rusia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com