Perusahaan pembuat kompor melihat diri mereka juga sebagai perusahaan sosial, dan sudah bisa menciptakan lapangan kerja bagi 20 orang. Perusahaan juga mendistribusikan kompor ke bagian lain kawasan itu.
Menurut Tanzin Rigzin, Himalayan Rocket Stove sekarang sudah digunakan di 6.500 rumah tangga, mulai dari daerah Ladakh dan Kashmir, Sikkim, Bhutan dan tentu juga Nepal, Shimla, serta Kinnaur di Himachal.
Jenis oven baru ini harganya tiga kali lipat harga sebuah oven Bukhari. Itu salah satu alasannya, mengapa oven efisien energi ini tidak diterima masyarakat dengan cepat. Tapi pembuatnya mengatakan, kerugian akan tertutup setelah sekitar 2 tahun, yaitu dari penghematan pembelian kayu.
Kabar tentang oven jenis baru belum sampai ke keluarga Umar Thakur. Juga sulit dibilang, apakah keluarga itu akan mampu membeli kompor yang harganya hampir Rp 2,8 juta. Tapi kompor baru pasti meringankan hidup kaum perempuan di keluarga itu.
Baca juga: Pendaki Meninggal Usai Capai Puncak Himalaya, Sakit di Ketinggian 7.400 Meter
Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul "Oven Roket" Solusi Jitu bagi Kawasan Dingin Himalaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.