Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2023, 16:16 WIB

ZHENGZHOU, KOMPAS.com - Hampir 90 persen orang di Henan, provinsi terpadat ketiga di "Negeri Panda", kini telah terinfeksi Covid-19 seiring terjadinya lonjakan Covid China.

Data tersebut diungkapkan Direktur Komisi Kesehatan Provinsi Henan, Kan Quancheng, pada Senin (9/1/2023).

"Per 6 Januari 2023, tingkat infeksi Covid di provinsi tersebut adalah 89,0 persen," kata Kan, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: China Kecam Aturan Pembatasan Covid-19 bagi Pelancong dari Negaranya

Dengan populasi 99,4 juta jiwa, angka tersebut menunjukkan sekitar 88,5 juta orang di Henan sekarang telah terinfeksi.

Kunjungan ke klinik demam memuncak pada 19 Desember 2022, lanjut Kan, setelah itu menunjukkan tren penurunan berkelanjutan.

Lonjakan Covid China terjadi setelah bulan lalu mencabut lockdown, aturan karantina, dan pengujian massal.

Kebijakan yang dikenal sebagai aturan nol-Covid itu selama bertahun-tahun itu memukul perekonomian dan memicu protes nasional yang jarang terjadi.

Namun, Beijing bertekad melanjutkan pembukaannya kembali dengan mencabut aturan wajib karantina bagi semua kedatangan internasional mulai Minggu (8/1/2023), dan membuka perbatasannya dengan Hong Kong yang semi-otonom.

Baca juga:

Kasus Covid China diperkirakan akan melonjak ketika negara itu merayakan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini. Jutaan orang diprediksi bakal melakukan perjalanan dari kota-kota besar untuk mengunjungi kerabat lansia yang rentan di pedesaan.

Selama gelombang pertama perjalanan pra-liburan, data pemerintah menunjukkan 34,7 juta orang melakukan perjalanan domestik pada Sabtu (7/1/2023), naik lebih dari sepertiga dibandingkan tahun lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data resmi juga menunjukkan, pekan lalu 120.000 orang positif dan 30 meninggal sejak China melonggarkan pembatasan Covid pada awal Desember 2022.

Akan tetapi, karena Beijing bulan lalu mempersempit definisi kematian akibat Covid dan pengujian massal sudah tidak wajib, datanya tak lagi mencerminkan skala sebenarnya dari lonjakan Covid China.

Baca juga: Tradisi Mudik Imlek di China Dimulai di Tengah Ancaman Covid-19...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+