Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2023, 06:01 WIB

BEIJING, KOMPAS.com – Pemerintah China mengecam aturan pembatasan Covid-19 baru yang diberlakukan bagi pelancong dari negaranya oleh belasan negara di dunia.

China memperingatkan dapat mengambil tindakan balasan sebagai tanggapan atas pemberlakuan pembatasan Covid-19 tersebut.

Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, dan Korea Selatan termasuk di antara negara yang sekarang mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes negatif Covid-19 sebelum kedatangan.

Baca juga: Situasi Lonjakan Covid di China, RS Shanghai Penuh Pasien Lansia

Kebijakan ini diberlakukan karena China dianggap sedang menghadapi lonjakan kasus.

"Beberapa negara telah mengambil pembatasan masuk yang hanya menargetkan pelancong dari China," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Selasa (3/1/2023).

Menurut dia, kebijakan itu tidak berdasar.

"Ini tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak dapat diterima," ungkap Mao Ning, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dia memperingatkan China dapat mengambil tindakan balasan berdasarkan prinsip timbal balik.

China dilaporkan sedang menghadapi peningkatan tajam infeksi virus corona setelah tiba-tiba melonggarkan kebijakan nol-Covid pada bulan lalu dengan sedikit peringatan atau persiapan.

Pada situasi itu, rumah sakit serta krematorium di “Negeri Tirai Bambu” dilaporkan sampai kewalahan memberikan layanan.

Baca juga:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada akhir Desember 2022, Beijing mengatakan para pelancong yang datang tidak lagi diharuskan untuk melakukan karantina, membuat banyak orang China bergegas merencanakan perjalanan ke luar negeri yang telah lama ditunggu-tunggu.

Sejumlah negara membatasi pelancong dari China karena menganggap pemerintah China kurang transparan dalam mengungkap data infeksi dan khawatir akan risiko munculnya varian baru.

China diketahui hanya mencatat 22 kematian akibat Covid-19 sejak Desember lalu, setelah secara dramatis mempersempit kriteria untuk mengklasifikasikan kematian tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+