Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Lonjakan Covid di China, RS Shanghai Penuh Pasien Lansia

Kompas.com - 03/01/2023, 20:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SHANGHAI, KOMPAS.com - Batuk, mengerang, dan terengah-engah, pasien Covid-19 lanjut usia berdesakan di koridor rumah sakit Shanghai pada Selasa (3/1/2022), ketika gelombang kasus Covid-19 melonjak di kota besar China itu.

Di dua rumah sakit Shanghai, wartawan AFP melihat ratusan pasien kebanyakan lansia berbaring di ranjang. Bangsal darurat sudah terisi melebihi kapasitas.

Mereka berselimut, memakai mantel, dan topi wol. Banyak yang dipasangi infus, monitor jantung, atau tangki oksigen dan tampak kesulitan bernapas. Beberapa terlihat tidak sepenuhnya responsif.

Baca juga: Infeksi Covid-19 China Melonjak, Sekolah di Shanghai Diperintahkan Kembali ke Kelas Daring

Di salah satu rumah sakit, AFP menyaksikan perselisihan antara seorang wanita dan pria yang lebih tua. Keduanya berebut infus.

"Aku di sini duluan," katanya. "Aku di sini untuk disuntik juga."

Beijing bulan lalu dengan cepat melonggarkan pembatasan-pembatasan dari kebijakan nol Covid-nya yang ketat, dengan menghapus lockdown, pengujian massal, dan karantina.

Pelonggaran setelah tiga tahun aturan ketat ini disambut warga dengan kelegaan, tetapi menimbulkan lonjakan kasus dan semakin membebani sistem perawatan kesehatan negara yang tidak merata. Krematorium juga kelebihan beban.

Adapun di Shanghai, salah satu kota terkaya China, krisisnya sangat akut. Sekitar 70 persen dari populasi megacity tersebut--setara dengan sekitar 18 juta orang--mungkin sudah tertular Covid, menurut laporan media pemerintah.

Baca juga:

Dokter dan para perawat di rumah sakit berbagai kota mengatakan kepada AFP, mereka terus merawat pasien meskipun mereka sendiri positif Covid-19.

Komisi Kesehatan Nasional China mulai bulan lalu tidak mempublikasikan angka kasus Covid harian.

Penghitungan terpisah yang disimpan oleh badan pengendalian penyakit China banyak dianggap tidak akurat sekarang, karena kewajiban tes Covid sudah dibatalkan.

China juga mempersempit definisi kematian akibat Covid. Langkah ini menurut beberapa ahli akan merendahkan jumlah kematian sebenarnya akibat penyakit tersebut.

Baca juga: Covid Melonjak, Daftar Belasan Negara yang Perketat Kedatangan dari China dan Aturannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com