Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Mudik Imlek di China Dimulai di Tengah Ancaman Covid-19...

Kompas.com - 07/01/2023, 20:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Chunyun atau tradisi mudik Imlek di China tahun ini dimulai pada Sabtu (7/1/2023).

Chunyun adalah periode 40 hari perjalanan Tahun Baru Imlek yang sebelum pandemi Covid-19 terjadi, dikenal sebagai migrasi orang tahunan terbesar di dunia.

Dengan ini, China bersiap untuk peningkatan besar dalam wisatawan dan penyebaran infeksi Covid-19.

Baca juga: Jerman Mulai Larang Perjalanan Non-esensial ke China karena Covid-19

Libur umum Tahun Baru Imlek kali ini akan menjadi yang pertama sejak 2020 tanpa pembatasan perjalanan domestik.

Libur umum Tahun Baru Imlek di "Negeri Tirai Bambu" akan resmi berlangsung mulai 21 Januari.

Selama sebulan terakhir, China telah melinggarkan kebijakan "nol-Covid" secara signifikan menyusul protes bersejarah terhadap kebijakan yang mencakup pengujian yang sering dilakukan, pembatasan pergerakan, lockdown massal, dan kerusakan parah pada ekonomi negara,

Investor berharap pembukaan kembali pada akhirnya akan menghidupkan kembali ekonomi China yang mengalami pertumbuhan terendah dalam hampir setengah abad.

Tetapi, perubahan mendadak itu telah membuat banyak penduduk China terkena virus untuk pertama kalinya.

Baca juga: 17 Pesawat dan 3 Kapal China Dekati Taiwan, Taipei Siaga

Kondisi itu bahkan sampai memicu gelombang infeksi Covid-19 yang membanjiri beberapa rumah sakit, mengosongkan rak obat-obatan di apotek, dan menyebabkan antrean panjang di krematorium.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Kementerian Perhubungan China pada Jumat (6/1/2023) memperkirakan lebih dari 2 miliar penumpang akan melakukan perjalanan selama 40 hari ke depan.

Jumlah ini meningkat 99,5 persen dari tahun ke tahun dan mencapai 70,3 persen dari jumlah perjalanan pada tahun 2019.

Ada reaksi beragam di dunia maya terhadap berita itu.

Beberapa warganet berkomentar dengan memuji kebebasan untuk kembali ke kampung halaman dan merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

Namun, banyak orang lain mengatakan mereka tidak akan bepergian tahun ini, dengan kekhawatiran menulari kerabat lanjut usia sebagai tema umum.

"Saya tidak berani kembali ke kampung halaman saya, karena takut membawa racun itu kembali," kata salah satu komentar di Weibo yang mirip Twitter.

Ada kekhawatiran luas bahwa perjalanan mudik besar-besaran pekerja di kota ke kampung halaman akan menyebabkan lonjakan infeksi di kota-kota kecil dan daerah pedesaan yang kurang dilengkapi dengan tempat tidur ICU dan ventilator untuk menangani mereka jika diperlukan.

Baca juga: Taliban Tandatangani Kontrak Tambang Minyak dengan China

Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng, Sabtu, mengatakan pemerintah telah meningkatkan layanan medis di akar rumput.

Mereka di antaranya mengeklaim telah membuka lebih banyak klinik demam pedesaan, dan melembagakan "saluran hijau" untuk pasien berisiko tinggi, terutama kelompok lansia dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

"Daerah pedesaan China luas, populasinya besar, dan sumber daya medis per kapita relatif tidak mencukupi. Penting untuk menyediakan layanan yang nyaman, mempercepat vaksinasi untuk lansia di daerah pedesaan dan pembangunan garis pertahanan akar rumput," kata Feng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com