KABUL, KOMPAS.com – Pemerintahan Afghanistan yang dipimpin Taliban akan mendandatangani kontrak penambangan minyak dengan perusahaan asal China.
Kontrak tersebut akan ditandatangani dengan Xinjiang Central Asia Petroleum and Gas Co (CAPEIC), kata para pejabat dalam konferensi pers di Kabul, Kamis (5/1/2023).
Kontrak tersebut memungkinkan CAPEIC menambang minyak dari cekungan Amu Darya yang terletak di Afghanistan utara.
Baca juga: Profesor Universitas Kabul Robek Ijazah Saat Live di TV: Afghanistan Bukan Tempat untuk Pendidikan
Hal itu akan menjadi kesepakatan penambangan komoditas publik besar pertama yang ditandatangani antara Taliban dengan perusahaan asing sejak kelompok tersebut mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.
Kesepakatan itu juga semakin menonjolkan keterlibatan China di Afghanistan, sebagaimana dilansir Reuters.
“Kontrak minyak Amu Darya merupakan proyek penting antara China dan Afghanistan,” kata Duta Besar China Wang Yu dalam konferensi pers.
Sejauh ini, China belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan.
Baca juga: Joe Biden Sempat Merasa Hancur saat Taliban Kuasai Afghanistan
Akan tetapi, Beijing memiliki kepentingan Afghanistan yang menjadi pusat kawasan penting untuk inisiatif infrastruktur Belt and Road-nya.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyampaikan di Twitter bahwa CAPEIC akan menginvestasikan 150 juta dollar AS per tahun di Afghanistan di bawah kontrak.
Investasinya akan meningkat menjadi 540 juta dollar AS dalam tiga tahun untuk kontrak 25 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.