Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid China Terkini: Beijing dan Uni Eropa Bersitegang soal Kewajiban Tes PCR

Kompas.com - 05/01/2023, 14:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Beijing mengancam akan membalas jika Brussels mewajibkan tes Covid-19 bagi penumpang asal China. Sebagian besar negara anggota UE mendukung kewajiban tes praterbang karena mengkhawatirkan masuknya varian baru.

Sejumlah negara Eropa sebelumnya telah mewajibkan tes Covid bagi penumpang asal China. Meski begitu, pemerintah di Beijing tetap mengecam rencana Uni Eropa untuk mengadopsi kebijakan tersebut secara umum.

Kementerian Luar Negeri China juga menolak tawaran donasi vaksin mRNA dari UE dengan dalih situasi yang "telah terkendali,” dan perlengkapan medis "dalam jumlah mencukupi,” kata juru bicara pemerintah, Mao Ning, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: China Kecam Aturan Pembatasan Covid-19 bagi Pelancong dari Negaranya

"Kami dengan tegas menentang upaya-upaya memanipulasi kebijakan Covid untuk kepentingan politik dan akan mengambil langkah balasan berdasarkan prinsip timbal balik,” tuturnya.

Kewajiban tes PCR praterbang buat pengunjung dari China diklaim telah menjadi konsensus umum di antara 27 negara anggota Uni Eropa. "Mayoritas besar negara anggota mendukung kewajiban tes praterbang di China,” kata juru bicara UE, Tim McPhie.

Respons dramatis di Eropa

Swedia yang saat ini memegang giliran jabatan presidensi UE sudah mewanti-wanti, bahwa "penumpang dari China harus bersiap menghadapi perubahan kebijakan secara mendadak,” tulis Kemenlu di Stockholm.

Angka penularan di China melonjak sejak pemerintah secara mendadak mengakhiri kebijakan "nol-Covid,” Desember silam. Saat ini setidaknya dua pertiga penduduk Kota Shanghai yang berjumlah 26 juta orang sudah tertular virus.

Baca juga: Lonjakan Covid China, 70 Persen Warga Shanghai Diperkirakan Sudah Terinfeksi

Buntutnya, beberapa negara Eropa nekat melangkahi Brussels dan mewajibkan tes praterbang secara sepihak. Padahal UE sebelumnya sepakat untuk menyusun kebijakan bersama-sama.

Italia, Perancis dan Spanyol menjadi negara pertama yang menuntut hasil tes negatif dan bukti vaksinasi bagi pengunjung dari China.

Pemerintah di Paris bahkan mengimbau warganya menunda perjalanan ke China dan memberlakukan kewajiban masker di semua penerbangan dari China ke Perancis. Kebijakan serupa juga diputuskan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Asia lain.

"Sebagai pemerintah, sudah menjadi peran kami untuk melindungi warga Perancis,” kata Perdana Menteri Elisabeth Borne, Selasa (3/12), kepada sebuah stasiun radio Perancis.

Baca juga: Kasus Covid China Naik, Uni Eropa Minta Tes Penumpang dari China dan Uji Limbah Penerbangan

"Tanpa basis ilmiah”

Pemerintah China menilai sikap negara-negara UE berlebihan. "Kami meyakini pembatasan masuk yang diadopsi sejumlah negara terhadap China tidak punya dasar ilmiah,” kata juru bicara Kemenlu, Mao Ning.

Klaim China itu diperkuat data dari Pusat Pengendalian Wabah dan Penyakit Eropa yang mengusir kekhawatiran tentang ancaman kesehatan dari China.

"Varian-varian yang bersirkulasi di China juga sudah menyebar di Eropa. Sebab itu kami tidak melihat adanya ancaman terhadap warga UE,” tulis lembaga itu dalam sebuah riset.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com