Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Perayaan Natal, Paus Fransiskus Desak Diakhirinya Perang di Ukraina

Kompas.com - 25/12/2022, 19:38 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

VATIKAN, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya perang di Ukraina dalam pesan Natal dari balkon tengah Basilika Santo Petrus di Vatikan, Minggu (25/12/2022).

Dia menyebut perang di Ukraina tidak masuk akal.

Pria berusia 86 tahun itu juga memperingatkan bahwa konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan telah memperparah kekurangan pangan di seluruh dunia, mendesak diakhirinya penggunaan makanan sebagai senjata.

Baca juga: Paus Fransiskus Sindir Rusia di Misa Natal: Kekuasaan Bisa Buat Manusia Melibas Tetangganya

Kepala Gereja Katolik berbicara kepada ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, beberapa dari mereka memegang bendera Ukraina, sebelum menyampaikan berkat "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia).

Paus Fransiskus diketahui telah berulang kali menyerukan perdamaian sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari.

Dia mengutuk perang tersebut, tetapi tampak berusaha juga untuk mempertahankan dialog dengan Rusia.

Dalam pidatonya dari balkon tengah St Peter, dia mengenang warga Ukraina yang merayakan Natal kali ini dalam kegelapan dan dingin, serta jauh dari rumah mereka.

"Semoga Tuhan mengilhami kita untuk menawarkan gerakan solidaritas yang nyata untuk membantu semua orang yang menderita, dan semoga Dia mencerahkan pikiran mereka yang memiliki kekuatan untuk membungkam gemuruh senjata dan segera mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini!" ucap Paus, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Vatikan Meminta Maaf kepada Rusia atas Komentar Paus Fransiskus Soal Pasukan Rusia di Ukraina

"Tragisnya, kita lebih memilih untuk mengindahkan nasihat lain, didikte oleh cara berpikir duniawi," tambah dia.

Paus juga menyinggung krisis di belahan dunia lain.

"Waktu kita sedang mengalami paceklik perdamaian yang parah, juga di wilayah lain dan teater lain dari perang dunia ketiga ini," katanya.

Dia merujuk banyak negara yang mengalami kesulitan pada Natal 2022 ini, baik karena konflik atau krisis lainnya, dari Afghanistan hingga Yaman, Suriah, Myanmar, konflik Israel-Palestina, Lebanon, dan Haiti.

Untuk pertama kalinya, Paus juga menyerukan "rekonsiliasi" di Iran, yang diguncang oleh protes yang dipimpin perempuan selama tiga bulan terakhir.

Paus juga mendesak mereka yang merayakan Natal untuk mengingat semua orang yang kelaparan, sementara makanan dalam jumlah besar setiap hari terbuang percuma dan sumber daya dihabiskan untuk senjata.

"Perang di Ukraina semakin memperparah situasi ini, membuat seluruh rakyat terancam kelaparan, terutama di Afghanistan dan di negara-negara Tanduk Afrika," ucap dia.

Baca juga: Surat Pengunduran Diri Paus Fransiskus Telah Ditandatangani Sejak 2013

“Kita tahu bahwa setiap perang menyebabkan kelaparan dan mengeksploitasi makanan sebagai senjata, menghalangi distribusinya kepada orang-orang yang sudah menderita,” tambah Paus.

Di momen Natal ini, dia mengajak umat untuk belajar dari Yesus.

"Pada hari ini, mari kita belajar dari Raja Damai (Yesus Kristus) dan, dimulai dari mereka yang memegang tanggung jawab politik, berkomitmen untuk membuat makanan semata-mata sebagai alat perdamaian," ucap dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com