BEIJING, KOMPAS.com – Hubungan China dan Rusia disebut makin kuat layaknya monolit dan tidak berubah meski situasi internasional yang tidak stabil.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Minggu (25/12/2022) di sebuah simposium yang didedikasikan untuk diplomasi China.
“Hubungan yang dipertahankan antara China dan Rusia kokoh sebagai monolit,” kata Wang, sebagaimana dilansir TASS.
Baca juga: Zelensky Minta Rakyat Ukraina Bertahan Hadapi Serangan Rusia saat Natal
“Itu tidak rentan terhadap campur tangan dan provokasi. Perubahan besar dalam keadaan tidak merugikan mereka,” sambung Wang.
Wang menuturkan, kerja sama antara Beijing dan Moskwa tidak saling merugikan dan tidak ditujukan terhadap pihak mana pun.
“China dan Rusia dengan tegas menentang hegemoni dan menentang perang dingin baru,” tutur Wang.
Baca juga: Serangan Terbaru Rusia Tak Mengendor, Kherson Terombang-ambing
Dia menuturkan, kedua negara secara proaktif mempromosikan kerja sama bilateral, menangani kepentingan strategis bersama, dan bertumpu pada rasa saling percaya.
Di satu sisi, perputaran perdagangan antara China dan Rusia bergerak ke level 200 miliar dollar AS per tahun.
Wang bertutur, penyelesaian dalam bentuk mata uang nasional ihwal perdagangan timbal balik antara China dan Rusia juga berkembang.
Dia juga menyoroti pentingnya proyek bilateral berskala besar yang dilaksanakan melalui upaya bersama.
Baca juga: Turkiye Diskusi dengan Rusia Bahas Operasi Melawan Milisi Kurdi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.