Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Longgarkan Aturan Covid-19, Warga "Panic Buying"

Kompas.com - 20/12/2022, 09:36 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Pekan lalu, surat kabar Global Times juga mengamati lonjakan pemesanan alat tes virus Covid-19 mencapai lebih dari 300 persen di tengah pelonggaran kebijakan Covid-19.

Harian tersebut melaporkan bahwa alat tes Covid-19 sudah habis terjual di situs penjualan obat dan alat kesehatan ternama seperti JD Health.

Peringatan label "stok habis" sering muncul

Media online The Paper memberitakan bahwa "permintaan konsumen untuk vitamin C telah meroket".

Menurut laporan tersebut, buah lemon telah terjual habis di beberapa situs niaga, termasuk "teh rasa lemon, permen lemon, dan air soda dengan perasa lemon".

China Daily memantau kemunculan tren serupa terkait buah persik kalengan. Menurut laporan tersebut, buah persik kalengan banyak diburu pembeli baik secara daring maupun luring mengingat produk tersebut "kaya akan vitamin C" dan "memiliki masa kedaluwarsa yang relatif panjang".

"Di beberapa platform belanja online, permintaan persik kuning kalengan sedang tinggi sekali sehingga produk tersebut sering mendapat label 'stok habis'," tulis China Daily.

Sina News melaporkan banyak rumor yang beredar online bahwa persik kuning dapat meredakan gejala Covid-19.

Buah persik kalengan juga ludes terjual online.FUTURE PUBLISHING via BBC INDONESIA Buah persik kalengan juga ludes terjual online.
Namun, para dokter membantah klaim tersebut.

Beberapa ahli bahkan tampil di stasiun penyiaran CCTV untuk memperingatkan warga agar tidak mengonsumsi vitamin C secara berlebihan. Ada pula dokter yang mengatakan bahwa memakan buah persik berlebihan dapat memperparah batuk.

Baca juga: China Akui Penyebaran Covid Negaranya Sudah Mustahil Dilacak, Alami Kekurangan Pasokan Medis dan Alat Uji

Produk lain juga banyak yang terjual habis, mengikuti tren online.

Pear Video melaporkan peningkatan jumlah warga yang membeli air elektrolit, setelah minuman tersebut dipromosikan dapat "membantu menaikkan cairan tubuh setelah berkeringat akibat demam".

The Global Times menyebut bahwa ada pula pesan sesat di media sosial yang mengeklaim bahwa meminum alkohol dalam jumlah banyak dapat mencegah atau membunuh virus. Harian itu lantas memperingatkan bahwa tindakan tersebut berisiko terhadap kesehatan.

Saat ini, media setempat dipenuhi dengan anjuran dari para dokter yang berusaha mencegah orang membeli obat-obatan secara sembarangan, mencampurkan jenis obat, dan mengonsumsi obat lebih dari dosis wajarnya.

Media pemerintah melaporkan peningkatan produksi farmasi.GETTY IMAGES/VCG via BBC INDONESIA Media pemerintah melaporkan peningkatan produksi farmasi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan China telah mendesak perusahaan-perusahaan farmasi untuk "menjamin kualitas, keamanan, dan pasokan" obat-obatan Covid-19. Badan pengawas tersebut berjanji akan meningkatkan pengawasan atas produksi dan peredaran produk-produk tersebut.

Lembaga pengawas pasar memperingatkan konsumen agar tidak membeli obat Covid-19 obralan pada situs daring kecuali jika orang yang mempromosikannya lewat livestream punya pendidikan kedokteran.

Mereka menyarankan masyarakat agar membeli produk melalui jalur terpercaya, supaya konsumen tidak membeli "obat palsu".

Apotek-apotek menekankan bahwa "perangkat kesehatan" sedang disiapkan untuk memastikan agar pasien - terutama yang rawan penyakit - tidak menjadi semakin rentan.

China Daily melaporkan lansia dan warga yang mengidap penyakit kronis sedang menerima paket berisi obat, tes antigen, dan obat batuk sirup di Kota Wuhan, lokasi pertama penyebaran Covid-19.

Baca juga: Rumah Sakit China Kewalahan, Kekurangan Tenaga Medis Paksa yang Terinfeksi Tetap Masuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com