Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Santai Tanggapi Pembatasan Harga Minyak Rusia: Pangkas Saja Produksinya

Kompas.com - 10/12/2022, 07:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya angkat bicara usai G7, Uni Eropa, dan Australia sepakat membatasi harga minyak lintas laut Rusia.

Pekan lalu, G7, Uni Eropa, dan Australia membatasi harga minyak lintas laut Rusia sebesar 60 dollar AS per barel.

Pembatasan harga minyak Rusia tersebut diambil guna menekan pendapatan Moskwa supaya mesin perangnya di Ukraina berhenti.

Baca juga: Harga Minyak Rusia Dibatasi Barat, Moskwa Pertimbangkan 3 Respons

Pada Jumat (9/12/2022), Putin menyampaikan bahwa Rusia tinggal memangkas produksi minyaknya saja dan tidak menjualnya ke negara mana pun yang memberlakukan batasan harga.

“Mengenai reaksi kami, saya telah mengatakan bahwa kami tinggal tidak akan menjual ke negara-negara yang membuat keputusan seperti itu,” kata Putin kepada wartawan dalam konferensi pers di Ibu Kota Kyrgyzstan, Bishkek.

“Kami akan berpikir, mungkin, bahkan tentang kemungkinan, jika perlu pengurangan produksi,” sambung Putin.

Saat ini, Rusia adalah negara pengekspor minyak terbesar kedua dunia setelah Arab Saudi. Moskwa juga merupakan pengekspor gas terbesar.

Baca juga: Pembatasan Harga Minyak Rusia Berlaku, Apa Dampaknya?

Putin menuturkan, Rusia memiliki perjanjian produksi dengan anggota lain dari kelompok produsen minyak OPEC+, jadi langkah drastis seperti itu masih mungkin terjadi.

“Kami sedang memikirkan hal ini, belum ada solusi. Dan langkah konkret akan dituangkan dalam surat keputusan presiden yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan,” kata Putin.

Menjual minyak dan gas ke Eropa telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama Rusia.

Putin menepis upaya Barat untuk menekan keuangan Rusia, dengan mengatakan batas harga 60 dollar AS sesuai dengan harga jual minyak Rusia.

Baca juga: G7 Mulai Berlakukan Batas Harga Minyak Rusia

Harga minyak mentah Ural Rusia pada Jumat sekitar 53 dollar AS per barel, menurut data Reuters.

Putin memperingatkan, upaya Barat untuk membatasi harga justru akan menyebabkan keruntuhan industri minyak global dan kemudian kenaikan harga yang dahsyat.

“Ini akan menyebabkan runtuhnya industri itu sendiri, karena konsumen akan selalu berkeras bahwa harganya lebih rendah. Industri sudah kekurangan investasi, kekurangan dana, dan jika kita hanya mendengarkan konsumen, maka investasi ini akan ke nol,” ujar Putin.

“Semua ini pada tahap tertentu akan menyebabkan lonjakan harga yang dahsyat dan runtuhnya sektor energi global. Ini adalah usulan yang bodoh, disalahpahami, dan dipikirkan dengan buruk,” lanjut Putin.

Baca juga: Harga Minyak Rusia Dibatasi UE, Moskwa Balas Ogah Ekspor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com