CANBERRA, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) sudah menambahkan informasi pengesahan KUHP ke dalam saran perjalanan bagi warganya yang hendak ke Indonesia
DFAT menambahkan informasi soal KUHP baru dalam saran perjalanan ke Indonesia bagi warganya. Tapi pemerintah Australia tidak menaikkan status risiko atau larangan ke Indonesia
Sejumlah pakar mengingatkan rakyat Indonesia jauh lebih terancam dari turis.
Saran perjalanan ini dimuat dalam situs Smart Traveller yang memberikan informasi bagi warga Australia sebelum pergi ke luar negeri.
Baca juga: Buruh Soroti Pasal RKUHP, Mulai dari Pekerja Wanita Sif Malam hingga Unjuk Rasa Dipersulit
"Parlemen Indonesia telah meloloskan revisi KUHP, yang mencakup hukuman untuk kohabitasi dan seks di luar nikah," tulis DFAT di situs Smart Traveller Australia. "Revisi ini belum akan berlaku sampai tiga tahun ke depan. Anda tunduk pada semua undang-undang dan hukum setempat, termasuk yang mungkin tampak keras menurut standar Australia. Teliti undang-undang setempat sebelum bepergian."
Tapi pemerintah Australia tidak meningkatkan level risiko kunjungan ke Indonesia.
Menurut situs tersebut, kunjungan ke Indonesia masuk ke risiko level 2, dengan saran waspada tingkat tinggi.
"Pada level 2, ada lebih banyak risiko dibandingkan risiko yang biasanya ditemukan di kota besar Australia. Kami tidak mengatakan jangan pergi ke lokasi ini. Tetapi Anda harus melakukan riset dan mengambil tindakan pencegahan ekstra. Perhatikan baik-baik keamanan pribadi Anda dan situasi kesehatan saat ini. Pantau media untuk risiko baru dan yang sudah ada," tulisnya.
Baca juga: Hukuman Koruptor Dipangkas dalam RKUHP, Korupsi Bukan Lagi Extraordinary Crime?
Kepala Dinas Pariwisata Badung yang mencakup kawasan wisata populer Kuta dan Nusa Dua mengatakan, turis asing tidak perlu khawatir dengan pengesahan KUHP.
"Seluruh wisatawan yang sudah ada saat ini dan calon wisatawan yang ingin berwisata ke Bali, tidak perlu merasa khawatir karena semua wisatawan akan tetap diperlakukan seperti biasa seperti yang diberlakukan sebelumnya," kata I Nyoman Rudiarta kepada Detik. "Tidak akan ada tindakan hukum terhadap wisatawan."
Handy Heryudhitawan, General Manager Bandara Utama Bali, mengatakan penerbangan internasional, termasuk dari Australia, tetap beroperasi seperti biasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.