BERLIN, KOMPAS.com – Sebuah dokumen strategis rahasia yang ditulis jenderal Jerman memperingatkan potensi konflik dengan Rusia yang menjadi lebih mungkin terjadi.
Dokumen rahasia tersebut berisi 68 halaman dan dibuat pada September. Akan tetapi, baru bocor ke media Jerman Der Spiegel pada November.
Panglima Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr) Inspektur Jenderal Eberhard Zorn dalam dokumen tersebut meminta agar pasukan dalam keadaan siaga tinggi.
Baca juga: Plot Kudeta Jerman: Siapa Dalangnya dan Seberapa Berbahaya?
Dilansir dari Daily Star, 15 November, dokumen tersebut berjudul Panduan Operasional untuk Angkatan Bersenjata.
Dokumen tersebut berisi peringatan bahwa Jerman harus bersiap menghadapi ancaman eksistensial dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Di beberapa halaman, ada seruan dari Zorn agar tentara bersiap untuk perang.
“Serangan terhadap Jerman berpotensi terjadi tanpa peringatan dan dengan kerusakan besar, bahkan mungkin eksistensial,” tulis Zorn.
Baca juga: Jerman: Ancaman Nuklir Rusia Berkurang berkat Tekanan Internasional
Jerman memiliki tentara yang cukup besar, dengan personel cadangan hampir satu juta jiwa dan 180.000 personel aktif lainnya.
Zorn ingin pasukannya bersiap untuk bertempur di wilayahnya sendiri jika perang benar-benar pecah di tanah air.
Dia menganggap kemungkinan NATO diserang oleh Rusia tinggi.
Oleh karena itu, dia menginginkan agar unit militer skala besar disiapkan untuk apa yang akan datang.
Baca juga: Jerman Diguncang Ancaman Kudeta Sayap Kanan, 25 Orang Ditangkap
“Pertahanan aliansi, termasuk kemampuan untuk memberikan pencegahan yang terlihat dan kredibel, akan mendominasi aksi militer Jerman,” ucap Zorn.
Sejak akhir Perang Dunia Kedua, beberapa negara, termasuk AS, memiliki pangkalan militer dengan kehadiran militer yang kecil di Jerman.
Di satu sisi, Kanselir Jerman Olaf Sholz berjanji untuk menginvestasikan 100 miliar euro untuk membuat Bundeswehr menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan.
Zorn mengatakan perlu segera dibuat kebijakan untuk meningkatkan kekuatan sebelum serangan terjadi.
“Jika kita tidak melompat cepat, tidak ada tentara yang akan bergerak di Eropa,” ujar Zorn.
Baca juga: Serangan Teror “Paket Berdarah” ke Misi Diplomatik Ukraina, Ternyata Semua Dikirim dari Jerman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.