Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar dari Australia Jelaskan Beda Gempa Cianjur dengan Gempa Aceh 2004

Kompas.com - 22/11/2022, 13:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022) siang.

Bencana tersebut disebut telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Lantas, seberapa parah dampak gempa Cianjur dan bagaimana bila dibandingkan peristiwa gempa bumi lainnya di Indonesia.

Baca juga: UPDATE Gempa M 7,0 di Kepulauan Solomon, Peringatan Tsunami Sebagian Besar Dicabut

Seberapa parah gempa di Cianjur?

Hingga Selasa (22/11/2022), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 103 korban meninggal dunia akibat gempa tersebut.

Tapi menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan korban gempa mencapai 162 orang, mengikuti data 'call centre' BPBD Cianjur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melaporkan kerusakan lebih dari tiga ribu unit rumah di Kabupaten Cianjur.

"Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur," bunyi pernyataannya.

Profesor Meghan Miller dari Australian National University mengatakan lokasi gempa di Jawa Barat ini turut memengaruhi keparahan dampaknya.

"Kedalamannya cukup dangkal, awalnya adalah sekitar 10 kilometer, tapi ini mungkin akan direvisi dari waktu ke waktu dengan adanya data baru yang masuk," ujar pakar dari Australia itu.

"Jawa Barat adalah wilayah yang sangat padat dan karena lokasi hiposentrumnya dangkal, getarannya menjadi kuat," tambahnya.

Baca juga: Gempa Cianjur yang Tewaskan 162 Orang Diberitakan Media Asing

Jenis gempa apakah ini?

Masyarakat masih bertahan di tenda pengungsian darurat di Kampung Gedurhayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Masyarakat masih bertahan di tenda pengungsian darurat di Kampung Gedurhayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Profesor Meghan mengatakan gempa di Cianjur ini merupakan gempa "strike-slip" atau patahan geser, berbeda dengan gempa bumi berdorongan besar yang terjadi di Aceh.

"Gempa ini terjadi di sesar atau patahan pulau Jawa sendiri. Ini adalah ketika dua sesar bertabrakan satu sama lain dan menciptakan seperti Sesar San Andreas atau Sesar Alpine di Selandia Baru," terang dia.

Bagaimana dibandingkan gempa lainnya di Indonesia?

Gempa Aceh pada 2004 adalah gempa yang terparah di Indonesia di abad 20.

Gempa yang terjadi pada 26 Desember 2004 tersebut bermagnitudo 9,3 dan menewaskan lebih dari 200.000 korban jiwa.

Gelombang tsunami setinggi 30 meter juga terjadi dengan kecepatan 100 meter per detik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com