Menurut Profesor Meghan, gempa yang terjadi di Cianjur ini lebih kecil dibanding gempa besar di Sumatra pada 2004.
Baca juga: UPDATE Gempa Kepulauan Solomon, Tsunami Diwaspadai Juga di Papua Nugini dan Vanuatu
"Ini karena gempa bumi yang sangat besar umumnya terjadi di palung, yang turut mempengaruhi lempeng Australia di bawah Indonesia," jelas dia.
"Dan hal tersebut dapat menimbulkan gempa berukuran sangat besar karena patahannya juga sangat besar," tambah Profesor Meghan.
Menurut dia, gempa Cianjur terjadi di bawah pulau Jawa.
"Dan karena (episentrumnya) sangat dekat dengan tempat tinggal warga, maka terjadi banyak kerusakan," kata dia.
Dalam rilisnya, BNPB mengimbau warga untuk mengungsi bila merasa rumahnya belum aman dari bahaya gempa bumi.
"Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan," demikian keterangannya Senin kemarin (21/11).
Sementara itu, hingga hari ini (22/11), BMKG telah mencatat adanya 118 gempa susulan sejak peristiwa gempa tersebut.
Baca juga: Gempa M 7,0 di Kepulauan Solomon, Berpotensi Tsunami
Profesor Meghan mengatakan hal ini memang lumrah terjadi.
"Kita tidak bisa memprediksi gempa bumi tapi sudah pasti akan ada gempa susulan. Dan saya tahu beberapa memang sudah terjadi," tutur dia.
Tim gabungan BMPB sedang melakukan penanganan bencana pasca gempa dan menargetkan pencarian dan evakuasi untuk rampung dalam 14 hari.
Artikel ini diproduksi oleh Natasya Salim dari ABC News dengan mengambil informasi dari berbagai sumber
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.