Air ini melewati 35 kilometer pipa, yang dulu dianggap sebagai teknologi inovatif dan bahkan sampai sekarang masih dianggap modern.
Pipa ini dibersihkan seminggu sekali untuk mencegah karatan dari air asin, seperti dikatakan Dean.
Sistem pengatur suhu ruangan ini sangat penting karena setiap pertunjukan punya syarat kondisinya masing-masing.
Baca juga: Ribuan Warga Sydney Sambut Meriah Kedatangan KRI Bima Suci
Suhu dan kelembapan udara mempengaruhi penyetelan instrumen, karenanya saat pertunjukan Sydney Symphony Orchestra berlangsung, suhu harus dibuat sekitar 22,5 derajat Celcius.
'Concert Hall Grand Organ' yang ada didalam gedung ini jadi yang terbesar di dunia.
Bayangkan saja ada 10.244 pipa organ dengan berat 37,5 ton.
Organ ini didesain oleh pemain organ asal Sydney, Ronald Sharp, pada tahun 60-an dan butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan pembuatannya.
"Seluruh desain [organ] menjadikannya elemen yang paling menonjol di ruangan tersebut, selain mahkota melingkar di atas panggung," kata Alan Croker, konsultan gedung bersejarah dan juga seorang arsitek.
Baca juga: Semangat Masyarakat dan Diaspora Indonesia di Sydney Ikuti Upacara HUT Ke-77 RI
"Ini adalah organ yang sangat spektakuler dan untuk melihat cara kerja bagian dalamnya sungguh menakjubkan. Sesuatu yang luar biasa," tambah dia.
Meskipun merupakan mahakarya, tapi organ ini hanya dimainkan sekitar enam kali dalam setahun.
Mungkin Anda bertanya-tanya kalau ada bagian dari gedung yang harus diperbaiki, di mana melakukannya? Jawabannya adalah di bawah gedung.
"Kita butuh tempat yang pastinya akan berisik tanpa harus menganggu seniman, pengunjung, dan pekerja," ujar Dean.
"Jadi, kami menemukan lokasi unik di bawah, di mana kami bisa memotong granit, memotong ubin, pokoknya hal-hal yang kita tidak mau pengunjung melihat atau mendengarnya," tambahnya.
Bengkel ini hanya bisa diakses oleh Dean dan timnya. Jadi meski ada 200 pekerja kontraktor yang ikut membantu perawatannya, paling hanya ada tiga orang yang berada di bengkel.