Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Menarik tentang Sydney Opera House yang Mungkin Belum Anda Ketahui

SYDNEY, KOMPAS.com - Gedung Opera House kini mungkin bukan hanya menjadi ikon Kota Sydney.

Ketika mendengar kata "Australia", barangkali Sydney Opera House menjadi salah satu hal melintas di pikiran Anda. 

Gedung Operas House adalah gedung yang masuk dalam daftar warisan dunia.

Ada ribuan acara musik dan seni yang sudah digelar di sana.

Diperkirakan ada hampir 11 juta orang yang mengunjungi Sydney Opera House setiap tahunnya.

Tapi, kemungkinan banyak warga yang belum tahu soal rahasia-rahasia di dalam Opera House.

Inilah lima hal soal Sydney Opera House yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya:

1. Ada jutaan ubin yang harus rutin dicek

Luas area Sydney Opera House adalah sekitar 1,62 hektare yang ditutupi 1.056.000 ubin putih yang mengkilap.

Setiap lima tahun sekali ubin-ubin ini dicek satu per satu secara manual oleh sebuah tim yang terdiri dari enam orang insinyur dan orang-orang yang sudah terlatih untuk memanjat.

Mereka biasanya memulai pemeriksaan ubin dari paling atas dan butuh waktu 30 menit bagi para petugas untuk memanjat gedung dengan 22 lantai tersebut.

"Gedung Opera Sydney menjadi salah satu bangunan paling penting di dunia. Jadi layak mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang kami lakukan di dalamnya," kata Dean Jakubowski yang memimpin tim pemeriksa ubin.

"Pada dasarnya kami memulai dari atas dan turun ke bawah dan mengetuk setiap ubin," katanya.

Saat mengetuk ubin satu per satu, mereka mendengarkan seperti apa suara yang dihasilkan untuk menentukan kondisinya, terutama kekuatan perekatnya.

2. Gedung didinginkan dan dihangatkan dengan air asin

Di dalam gedung ada sistem pengatur suhu ruangan yang sudah ada sejak tahun 60-an.

Untuk menghangatkan atau mendinginkan suhu di dalam gedung digunakan air dari kawasan Sydney Harbour, tempat Sydney Opera House ini berada.

Air ini melewati 35 kilometer pipa, yang dulu dianggap sebagai teknologi inovatif dan bahkan sampai sekarang masih dianggap modern.

Pipa ini dibersihkan seminggu sekali untuk mencegah karatan dari air asin, seperti dikatakan Dean.

Sistem pengatur suhu ruangan ini sangat penting karena setiap pertunjukan punya syarat kondisinya masing-masing.

Suhu dan kelembapan udara mempengaruhi penyetelan instrumen, karenanya saat pertunjukan Sydney Symphony Orchestra berlangsung, suhu harus dibuat sekitar 22,5 derajat Celcius.

'Concert Hall Grand Organ' yang ada didalam gedung ini jadi yang terbesar di dunia.

Bayangkan saja ada 10.244 pipa organ dengan berat 37,5 ton.

Organ ini didesain oleh pemain organ asal Sydney, Ronald Sharp, pada tahun 60-an dan butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan pembuatannya.

"Seluruh desain [organ] menjadikannya elemen yang paling menonjol di ruangan tersebut, selain mahkota melingkar di atas panggung," kata Alan Croker, konsultan gedung bersejarah dan juga seorang arsitek.

"Ini adalah organ yang sangat spektakuler dan untuk melihat cara kerja bagian dalamnya sungguh menakjubkan. Sesuatu yang luar biasa," tambah dia.

Meskipun merupakan mahakarya, tapi organ ini hanya dimainkan sekitar enam kali dalam setahun.

4. Ada semacam bengkel di bawah Gedung

Mungkin Anda bertanya-tanya kalau ada bagian dari gedung yang harus diperbaiki, di mana melakukannya? Jawabannya adalah di bawah gedung.

"Kita butuh tempat yang pastinya akan berisik tanpa harus menganggu seniman, pengunjung, dan pekerja," ujar Dean.

"Jadi, kami menemukan lokasi unik di bawah, di mana kami bisa memotong granit, memotong ubin, pokoknya hal-hal yang kita tidak mau pengunjung melihat atau mendengarnya," tambahnya.

Bengkel ini hanya bisa diakses oleh Dean dan timnya. Jadi meski ada 200 pekerja kontraktor yang ikut membantu perawatannya, paling hanya ada tiga orang yang berada di bengkel.

"Bisa bekerja dengan mendengar suara ombak yang memukul dinding adalah pengalaman yang cukup unik, jadi terasa ada di atas kapal," kata Dean.

"Ini adalah bengkel terbaik di dunia," pendapatnya.

5. Memiliki ruangan konser yang akustik

Kemampuan menciptakan ruangan yang akustik adalah fokus utama saat ruangan 'Concert Hall' direnovasi pada Februari 2020.

Ruangan tersebut ditutup untuk pertama kalinya dalam sejarah Opera House dengan mendatangkan para pakar akustik kelas dunia, yang juga melibatkan para arsitek.

Sempat ada kesulitan ketika mereka hendak menyeimbangkan antara kebutuhan suara akustik, namun di saat bersamaan mereka harus mempertahankan nilai-nilai warisan ruangan tersebut.

"Mengubah panel dinding jadi lebih berpola organik, dengan bentuk yang lebih hidup, tetapi masih dari kayu yang sama dengan warna yang lembut berkilau. Dan berfungsi secara akustik," kata Alan.

"Pada akhirnya, itulah yang ingin kami lakukan: Kami ingin mendapat hasil dengan akustik yang baik, sehingga ruangan ini jadi salah satu tempat konser terbaik di dunia," tambah dia.

'Concert Hall' dibuka kembali pada 20 Juli tahun ini dan Alan pun tahu kalau renovasi ini berjalan sukses dan hasilnya sesuai yang diinginkan.

Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Erwin Renaldi, baca laporan lengkapnya di sini

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/26/100800870/5-fakta-menarik-tentang-sydney-opera-house-yang-mungkin-belum-anda

Terkini Lainnya

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke