Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu The Line di Neom, Kota Futuristik Sepanjang 170 Km di Padang Pasir Arab Saudi

Kompas.com - 24/09/2022, 14:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Awal tahun ini, ia baru menerbitkan tulisan tentang Neom.

"(Idenya) adalah untuk mengubah, membuat semakin besar, semakin unik, dan sekarang idenya adalah untuk membangun ... dua struktur paralel dan memiliki interior hijau di antaranya," kata Vivian.

Baca juga:

"Dan mereka seharusnya menjadi bangunan terbesar yang pernah dibangun sepanjang sejarah ... fasad kaca yang terlihat seperti fatamorgana futuristik dalam padang pasir."

Siapa yang akan membiayainya?

Vivian mengatakan desain awal Neom muncul dari desainer produk Hollywood yang pernah mengerjakan proyek TV seperti Westworld dan film trilogi Batman garapan Christoper Nolan.

Biaya pembangunan megakota dengan desain ini diperkirakan akan mencapai biaya 500 miliar dollar AS (Rp 7,54 kuadriliun).

Menurut Vivian jumlah ini masih terlalu tinggi bagi negara yang masih suka berhutang, meski pembangunan sudah mulai dan Arab Saudi memiliki "sumber daya yang cukup besar".

Di situlah muncul dorongan bagi investor untuk masuk.

"(Arab Saudi) berharap untuk menarik perhatian dana negara dan investor asing dan mereka akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) Neom untuk membantu sisi keuangannya," katanya.

"Jadi saya pikir sisi keuangan akan menjadi tantangan tersulit."

Pembaruan citra negara

Dr Jessie Moritz, dosen di Pusat Studi Arab dan Islam Universitas Nasional Australia, mengatakan kampanye media sosial bagi Neom dan The Line menjadi semacam proposal yang ditujukan bagi investor asing, sekaligus masyarakat global.

"Tentu saja, akan ada aktor Saudi juga di sana, tapi ada alasan mengapa videonya diiklankan besar-besaran secara internasional."

Tujuan lain dari promosi di media sosial menurut Dr Jessie antara lain adalah untuk pembaruan citra negara.

"Arab Saudi sedang mencoba membarui citra sebagai kota yang ekonomi dan sosialnya progresif, dibandingkan sebelum 2015. Bukan progresif secara politik, tapi ekonomi dan sosial," katanya.

Menurut intelijen AS, Putra Mahkota diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.AFP/YASIN AKGUL via ABC INDONESIA Menurut intelijen AS, Putra Mahkota diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Langkah ini penting bagi Arab Saudi, setelah munculnya tuduhan keterlibatan Pangeran Mahkota dalam pembunuhan wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi.

Reputasi Arab Saudi kini rusak dengan segala tuduhan terkait hak asasi manusia atau bagaimana perempuan di negara tersebut diperlakukan.

Baca juga: Misteri Kematian Jamal Khashoggi yang Libatkan Pangeran Saudi

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC News dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com