Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Charles III Bebas Pajak dari Warisan Rp 11,3 Triliun Ratu Elizabeth II

Kompas.com - 13/09/2022, 09:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Raja Charles III dapat terhindar dari pajak warisan di lahan Duchy of Lancaster, karena aturan lama yang dirancang untuk melindungi kekayaan keluarga Kerajaan Inggris.

Sebagai ahli waris takhta, Raja Charles III otomatis mewarisi harta senilai lebih dari 652 juta pounds (Rp 11,3 triliun) setelah Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022).

Di bawah hukum Inggris, pajak warisan dibayarkan 40 persen jika seseorang wafat meninggalkan aset senilai di atas ambang batas tertentu kepada orang yang ditunjuk.

Baca juga: Peti Mati Ratu Elizabeth II Tiba di Edinburgh, Raja Charles III Segera Bergabung Bangsawan Lain

Namun, Raja Charles III tidak perlu membayar pajak berdasarkan aturan Pemerintah Inggris pada 1993 yang mengatakan, pajak warisan tidak harus dibayar atas pengalihan aset dari satu penguasa ke penguasa lainnya.

Mantan Perdana Menteri Inggris Sir John Major saat masih menjabat berujar, warisan turun-temurun Kerajaan Inggris memerlukan pengaturan khusus.

"Saya percaya perlu melindungi independensi monarki, dan saya tidak ingin mengurangi independensi itu dengan cara apa pun," katanya waktu itu di hadapan parlemen atau House of Commons, dikutip dari Sky News pada Senin (12/9/2022).

"Yang saya khawatirkan adalah pengaturan seperti yang lain akan membahayakan aset kerajaan jika dikurangi oleh pajak modal dari generasi ke generasi, sehingga mengubah sifat institusi dengan cara yang hanya sedikit orang di dunia ini akan menyambutnya."

Nota Kesepahaman tentang perpajakan kerajaan dari 2013 juga menyatakan bahwa pajak warisan tidak pantas dikenakan pada aset yang dipegang Ratu sebagai penguasa bukan sebagai individu pribadi.

Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Charles III setelah Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022). Di foto ini, Pangeran Charles duduk di sebelah mahkota ratu saat pembukaan parlemen di Istana Westminster, London, 10 Mei 2022. Ratu tidak hadir karena masalah kesehatan.AP/ALASTAIR GRANT Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Charles III setelah Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022). Di foto ini, Pangeran Charles duduk di sebelah mahkota ratu saat pembukaan parlemen di Istana Westminster, London, 10 Mei 2022. Ratu tidak hadir karena masalah kesehatan.
Dikatakan bahwa Kerajaan Inggris membutuhkan sumber daya swasta yang cukup untuk melakukan perannya dalam kehidupan nasional dan memiliki tingkat kemandirian finansial dari pemerintah.

Dokumen itu menyebutkan bahwa Charles saat menjadi Pangeran Wales bermaksud bahwa pengaturan ini tetap berlaku padanya saat mengambil alih takhta.

Baca juga:

Menurut catatan keuangannya, perkebunan Duchy of Lancaster menghasilkan pendapatan sebesar 24 juta pounds (Rp 416,76 miliar) dan memiliki aset senilai lebih dari 650 juta pounds (Rp 11,28 triliun) pada akhir Maret 2022.

Penguasa kerajaan tidak berkewajiban secara hukum untuk membayar pajak apa pun di Inggris, tetapi Ratu Elizabeth mulai membayar pajak pendapatan dan keuntungan modal secara sukarela pada 1993. Raja Charles III diperkirakan akan melakukan hal yang sama.

Charles juga secara sukarela membayar pajak atas penghasilannya dari perkebunan Duchy of Cornwall, yang kini diteruskan ke Pangeran William sebagai Pangeran Wales yang baru.

Namun, siapa pun selain Raja Charles III yang mewarisi aset pribadi dari Ratu Elizabeth II harus membayar pajak warisan.

Lembaga hukum Fisher Jones Greenwood menjelaskan, pengecualian ini dirancang untuk menjaga kekayaan Kerajaan Inggris tidak tergerus.

"Raja tidak bekerja atau berdagang untuk 'menumbuhkan' harta mereka sebagai individu normal selama hidup. Jika harta raja berulang kali dikenai pajak warisan, maka kekayaan mereka akan berkurang secara drastis," urainya.

Baca juga: Kenapa Pangeran Charles Jadi Raja Charles III? Siapa Charles I dan II?

Berita video "Sederet Tugas Raja Charles III Usai Gantikan Ratu Elizabeth II" dapat disimak di bawah ini.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com