Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Wabah PMK di Indonesia, Ekspor Sapi Australia Nyaris Terhenti

Kompas.com - 02/07/2022, 07:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

"Karena aktivitas perdagangan yang berkurang secara signifikan, Indikator Harga Ekspor Ternak sekarang hanya melaporkan secara ad-hoc sampai volume sapi bakalan Indonesia pulih kembali," kata MLA dalam sebuah pernyataan.

MLA memperkirakan ekspor ternak sapi Australia akan turun secara signifikan tahun ini sebesar 33 persen dari 772.000 menjadi 500.000 ekor.

Dick Slaney mengatakan perlambatan ekspor sapi dari Australia akan memiliki dampak susulan di Indonesia.

Dia berharap peluncuran vaksin PMK akan berhasil dan menstabilkan situasi.

Baca juga: Nelayan Indonesia Diduga Bunuh 8 Penyu Hijau yang Hampir Punah di Australia

Diserap oleh rumah potong hewan

Satu-satunya rumah potong hewan skala besar di wilayah utara Australia Barat kini telah dibuka kembali setelah ditutup 18 bulan, dan menyerap stok ternak yang biasanya ditujukan untuk ekspor.

Menurut David Larkin, rirut Yeeda Pastoral Company yang mengelola rumah potong hewan, pihaknya sedang memperluas kapasitas pemrosesan harian dari 200 menjadi 300 ekor sapi.

"Pada akhirnya perlambatan ekspor ternak akan memungkinkan lebih banyak sapi yang diproses secara lokal," terang dia.

"Kami sekarang mendapatkan ternak dari wilayah utara Australia Barat dan Northern Territory," jelas David Larkin.

Dia menjelaskan ketika perdagangan ekspor ternak ke Indonesia tiba-tiba dilarang pada tahun 2011, wilayah utara Australia Barat belum memiliki rumah potong hewan.

David menilai industri ini telah jauh lebih baik pada tahun 2022.

Baca juga: Pria Australia Lakukan 3.182 Push Up dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Terbaru

"Tahun depan kami rencanakan menyerap lebih dari 80.000 ekor sapi. Kami juga akan memperbanyak jenis ternak selain sapi," jelas dia.

Sementara itu, sebuah rumah potong hewan di Batchelor, Northern Territory, akan kembali beroperasi pada 4 Juli setelah tutup lebih dari enam bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com