BROOME, KOMPAS.com - Muncul kekhawatiran bahwa nelayan asal Indonesia membunuh dan memakan penyu hijau yang diburu di perairan Australia Barat, dengan pihak berwenang mengukuhkan delapan penyu hijau ditemukan dengan perut terbuka dan telurnya diambil.
Penyu hijau tersebut ditemukan di dua pulau terpencil di sebelah barat perairan Broome, oleh patroli yang dilakukan Departemen Konservasi (DBCA).
Dalam pernyataannya, departemen tersebut mengatakan rangka penyu yang ditinggal tersebut "tampaknya disebabkan oleh ulah manusia yang membelah tubuh binatang tersebut untuk mengambil telurnya."
Baca juga: Gara-gara Foto Makan Penyu, Twitter Dubes Australia Diserang Netizen
"Penemuan bangkai penyu ini mengkhawatirkan dari sisi ilmu pengetahuan, karena hilangnya penyu dari populasi yang sudah kecil akan menyebabkan menurunnya pasokan genetik binatang tersebut," kata departemen itu.
"Pakar penyu dan badan pemerintah sepakat bahwa nelayan Indonesia yang bertanggung jawab, melihat lokasinya yang terpencil dan metode pembunuhannya."
Bangkai penyu tersebut ditemukan di pantai di pulau Scott Reef dan Browse Island, yang terletak beberapa ratus kilometer dari Pantai Kimberley di Australia Barat.
Professor James Fox dari Australian National University yang sudah mempelajari mengenai perilaku nelayan Indonesia selama 40 tahun terakhir mengatakan pembunuhan penyu ini adalah hal yang tidak biasanya terjadi.
"Telur penyu adalah hal yang mereka cari dan mereka sukai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.