Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Memahami Posisi "Center-Left" Joe Biden

Kompas.com - 27/06/2022, 17:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di era 1980 dan 1990-an, Biden juga sempat bersiap-siap untuk maju sebagai calon presiden, walau akhirnya gagal di tengah jalan. Ketika itu, Biden juga tertimpa isu plagiarisme pada desertasinya di Syracuse University.  Biden memberikan reaksi yang sama, meminta maaf dan berdalih “tidak mengetahuinya”.

Tapi langkahnya terhenti dan harus mengakui kedigdayaan Bill Clinton. Sampai akhirnya dipilih Obama di tahun 2008 sebagai calon wakil presiden, setelah bersaing ketat di konvensi Partai Demokrat.

Tahun 2020, Biden kembali ke panggung utama politik AS. Niatnya untuk pensiun batal. Di umur 78 tahun, Biden menjadi presiden AS tertua setelah inagurasi 20 Januari 2021. Saya sangat bisa membayangkan, betapa rasa senang bercampur sedih dan perih yang dirasakan Joe Biden saat berhasil mengalahkan Donald Trump. Karena sebenarnya, begitu besar harapannya agar almarhum Beau Biden yang ada di posisinya hari ini. Beau adalah anak tertua, kakak Hunter Biden, yang rela meninggalkan posisinya sebagai jaksa daerah di Delaware untuk ikut berperang ke Irak, lalu pulang-pulang mengidap kanker otak dan meninggal di tahun 2015, yang menjadi penyebab utama Joe Biden tak ikut konvensi calon presiden partai Demokrat tahun 2015.

Beau dan Hunter adalah dua anak lelaki Senator Biden, yang selamat dari kecelakaan maut jelang natal, sehari sebelum Joe Biden disumpah sebagai anggota senator untuk yang pertama kalinya. Rentetan kepahitan yang dialami di dalam hidupnya, membuat Biden benar-benar percaya bahwa garis nasib, tak sepenuhnya ada di tangan kita sendiri, tapi juga di tangan Tuhan.

Biden bertahan dengan keyakinan yang teguh dan empati yang kuat pada sesama, sampai hari ini. Biden menjalani hidup yang sederhana, dengan memilih naik kereta setiap hari kerja dari Delaware ke Washington, dan sebaliknya, tanpa malu dan rendah diri, selama dirinya menjadi seorang senator.

Secara politik, Biden menjadi andalan Obama selama delapan tahun untuk bernegosiasi dengan senat, terutama untuk mengegolkan kebijakan-kebijakan penting, mengingat Obama tak punya pengalaman lama di Senat Federal. Hinggal hari ini, Joe Biden dengan posisi politik tengahnya masih terbilang berpeluang bekerja sama dengan parlemen, terutama senat karena kedekatannya dengan Mitch McConnel, minority leader di senat AS. Mari kita tunggu raihan-raihan seorang Joe Biden sampai 2024. Caiyo “Sleepy Joe”!!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com