Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Klik Link, Tabungan Rp300 Juta Milik Perempuan Ini Raib dalam 2 Menit

Kompas.com - 21/06/2022, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

"Kelihatannya seperti replika situs website Bendigo Bank yang asli," ujar Helen.

Baca juga: Pria Australia Lakukan 3.182 Push Up dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Terbaru

Setelah melaporkan dan menindaklanjuti kasus yang dialaminya ini, Helen akhirnya mendapatkan kembali uang tabungannya di Bendigo Bank dalam waktu seminggu.

Tapi menurut dia, keberadaan website kejahatan siber yang diiklankan di situs pencarian Google seharusnya menjadi perhatian pihak bank.

"Awalnya saya begitu kesal, kemudian berubah menjadi begitu marah karena iklan Google yang tampaknya asli ternyata memiliki tautan ke situs perbankan online palsu," beber Helen.

"Saya tidak mengerti bagaimana pihak bank yang bersangkutan tidak mengetahui adanya pemalsuan ini. Saya pikir perlu mengambil langkah ke pihak Google, agar mereka menurunkan iklan itu," tambahnya.

Bendigo Bank menyatakan bahwa setelah iklan itu ditemukan, tim Kejahatan Keuangannya telah menyampaikan ke pemilik platform atau Google dan meminta iklan palsu tersebut diturunkan.

Pakar keamanan dunia maya Dave Lacy menjelaskan modus penipuan iklan lewat situs pencarian Google sangat canggih.

"Mereka menggunakan pihak ketiga yang kita sebut afiliasi iklan, dengan kemampuan memanipulasi atau mengubah iklan, setelah mereka melalui proses pemeriksaan," jelas Dave.

Pihak Google tidak menjelaskan bagaimana iklan penipuan bisa muncul di mesin pencarinya.

Raksasa teknologi itu menyatakan tahun lalu saja telah memblokir atau menghapus hampir 60 juta iklan karena melanggar kebijakan layanan keuangan.

Google menyatakan pihaknya terus mengembangkan alat baru untuk melindungi penggunanya dari penipuan.

Baca juga: Ingin Lepas Ketergantungan dengan China, Albanese Minta Pebisnis Australia Lirik Indonesia

Penipuan siber terus meningkat

Sepanjang 2022, tercatat sudah ada lebih dari 35.000 laporan tentang upaya pencurian informasi pribadi warga Australia.

Pusat Keamanan Siber Australia melaporkan kejahatan dunia maya merugikan perekonomian sekitar 33 miliar dollar Australia pada 2021.

Menurut Dave, seluruh kegiatan penipuan siber memang bertujuan untuk menipu, pelakunya terlatih dan berpengalaman.

Metode populer yang digunakan oleh penipu siber adalah apa yang dikenal sebagai "phishing", yang dilakukan dengan meniru email resmi suatu bank atau perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com