Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Buruh Janji Perjuangkan Australia Lepas dari Inggris, Jadi Negara Republik

Kompas.com - 05/06/2022, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah baru di Australia dari Partai Buruh mengatakan, sudah waktunya untuk membicarakan kembali kemungkinan negara ini menjadi republik, terlepas dari Kerajaan Inggris.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Urusan Pembentukan Republik Australia Matt Thistlethwaite, yang jabatannya baru saja terbentuk dalam Pemerintahan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Partai Buruh yang baru saja menang dalam Pemilu Federal pada 21 Mei menyatakan akan menggelar referendum untuk menentukan apakah Australia perlu meninggalkan sistem monarki di bawah Inggris yang berlaku saat ini.

Baca juga: Lanjutkan Tradisi, PM Baru Australia Anthony Albanese Kunjungi Indonesia 5-7 Juni

Namun dikatakan, rencana referendum ini tidak akan dilakukan dalam masa pemerintahan tiga tahun ke depan, tapi dalam periode pemerintahan kedua bila Partai Buuruh kembali menang pemilu pada 2025.

Rencana perubahan bentuk negara menjadi republik pernah menjadi perdebatan sengit lebih dari 20 tahun lalu.

Bila terwujud, Australia akan menjadi republik dan memiliki kepala negara sendiri, tidak lagi mengikuti sistem kerajaan di mana kepala negaranya adalah ratu atau raja Inggris.

Namun, referendum yang pernah digelar di tahun 1999 tersebut memutuskan bahwa Australia tetap menganut sistem monarki Inggris.

Pada 2022, masa kekuasaan Ratu Elizabeth II sudah mencapai 70 tahun, dan akan diperingati besar-besaran dalam acara yang disebut Queen's Platinum Jubilee.

Baca juga: Tawaran Menggiurkan Bonus Pekerjaan di Australia, Cuti Tak Terbatas hingga Dapat Asisten Pribadi

Namun kesehatan Ratu Elizabeth II yang sekarang berusia 96 tahun terus menurun, dan banyak yang memperkirakan akan segera terjadi pergantian resmi dalam takhta kerajaan Inggris dalam waktu dekat.

Menteri Matt Thistlethwaite mengatakan, dukungan bagi pembentukan Republik Australia akan meningkat bila Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

"Di saat Ratu memasuki usia senja masa kekuasaannya, kita harus memberikan penghormatan terhadap apa yang sudah dilakukannya selama ini," katanya.

"Tetapi saya kira warga Australia mulai berpikir mengenai bagaimana negara kita selanjutnya," ujar Menteri Matt.

"Kita adalah bangsa yang independen. Kita memiliki identitas dan budaya sendiri yang unik. Kita berada dalam kekuatan ekonomi besar di Asia Pasifik," tambahnya.

Baca juga: Anthony Albanese PM Baru Australia, Ini Dampak Baiknya bagi Indonesia

"Saya kira sudah waktunya kita memulai pembicaraan serius mengenai masa depan kita sebagai negara setelah kekuasaan Ratu Elizabeth II berakhir," kata Menteri Matt.

Dia mengaku menyadari bahwa masalah ini sudah tidak menjadi bahan pembicaraan publik selama bertahun-tahun di Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com