STOCKHOLM, KOMPAS.com - Swedia akan secara resmi mengajukan keanggotaan NATO dalam beberapa hari ke depan.
Hal ini dikatakan oleh Perdana Menteri (PM) Swedia Magdalena Andersson pada Senin (16/5/2022). Tetapi proses aksesinya, yang juga dialami oleh Finlandia, kata dia, menemui hambatan ketika anggota NATO Turki mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui kedua pengajuan.
Swedia dan Finlandia membutuhkan masing-masing 30 anggota NATO untuk menyetujui pengajuan keanggotaan aliansi militer itu. Proses ratifikasi diperkirakan akan memakan waktu hingga satu tahun.
Baca juga: Turki: Finlandia Gabung NATO dengan Damai, Swedia Provokatif
Pada konferensi pers, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, Swedia dan Finlandia tidak perlu repot-repot mengirim delegasi ke Ankara untuk membujuk Turki agar mendukung usulan mereka.
"Tak satu pun dari negara-negara ini memiliki sikap yang jelas dan terbuka terhadap organisasi teroris. Bagaimana kami bisa mempercayai mereka?" ungkap Erdogan, dilansir dari Reuters.
Dia menyebut Swedia sebagai "tempat penetasan" bagi organisasi teroris dengan teroris di parlemen.
Invasi Rusia ke Ukraina bagaimanapun telah mengguncang arsitektur keamanan Eropa dan memaksa Swedia dan Finlandia untuk memilih pihak setelah keluar dari aliansi NATO yang dipimpin AS selama Perang Dingin.
Pemerintah Swedia khawatir negaranya akan rentan dan mengharapkan proses ratifikasi yang cepat untuk keanggotaan NATO.
Namun, keberatan Turki, yang awalnya diharapkan oleh para pemimpin NATO tidak akan menyebabkan penundaan besar, sekarang tampaknya menjadi hambatan serius.
Seorang juru bicara Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menolak berkomentar.
Baca juga: NATO Yakin Turki Tak Akan Halangi Finlandia dan Swedia Jadi Anggota
Keputusan Finlandia dan Swedia untuk mengajukan keanggotaan NATO membuat kedua negara berada di jalur untuk mengakhiri kebijakan non-blok militer yang telah menentukan strategi pertahanan mereka sejak dimulainya Perang Dingin.
"Kami meninggalkan satu era di belakang kami dan memasuki era baru," kata Andersson dalam konferensi pers pada Senin.
Dia mengatakan usulan Swedia dapat diajukan dalam beberapa hari ke depan dan akan disinkronkan dengan Finlandia.
"NATO akan memperkuat Swedia, Swedia akan memperkuat NATO," katanya.
Baca juga: Finlandia Mulai Proses untuk Gabung NATO
Keputusan untuk meninggalkan non-blok militer yang telah menjadi prinsip utama identitas nasional Swedia selama dua abad mencerminkan perubahan besar dalam persepsi publik di kawasan Nordik setelah serangan Rusia ke Ukraina.