"Itu akan mengubah seluruh narasi Kremlin," kata Ignatov, menambahkan bahwa langkah itu akan memaksa Putin untuk mengakui bahwa invasi ke Ukraina tidak berjalan sesuai rencana.
Putin kemungkinan juga akan segera secara resmi menyatakan perang terhadap Ukraina, kata pejabat AS dan Barat.
"Ini adalah keputusan yang sangat berisiko," tambah Ignatov, menjelaskan bahwa mobilisasi skala penuh juga akan merusak ekonomi Rusia yang sedang berjuang.
Baca juga: Jenderal Tertinggi Rusia Dilaporkan Kena Tembak di Garis Depan Perang Ukraina
Selain itu, hal itu dapat mengurangi dukungan untuk Putin di dalam negeri, karena beberapa orang Rusia mendukung invasi ke Ukraina tanpa ingin secara pribadi pergi dan berperang, kata analis itu.
"(Tapi) masih mungkin bagi Putin untuk memberlakukan undang-undang mobilisasi tanpa secara resmi menyatakan perang terhadap Ukraina," katanya.
"Putin juga dapat memberlakukan darurat militer di Rusia, menangguhkan pemilihan umum dan lebih lanjut memusatkan kekuasaan di tangannya," tambah Ignatov.
Tapi jika Putin tidak menyatakan perang, dia mungkin mencari di tempat lain untuk membuat pernyataan untuk menandai Hari Kemenangan.
Pilihan lain termasuk mencaplok wilayah yang memisahkan diri dari Luhansk dan Donetsk di timur Ukraina, membuat dorongan besar untuk Odesa di selatan, atau menyatakan kontrol penuh atas kota pelabuhan selatan Mariupol.
Baca juga: Prediksi AS: Rusia Akan Caplok Donetsk dan Luhansk di Ukraina dalam Waktu Dekat
Ada juga indikasi bahwa Rusia mungkin berencana untuk mendeklarasikan dan mencaplok "republik rakyat" di kota tenggara Kherson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.