Teater Rusia Mendadak Batalkan Pertunjukan Sutradara yang Menentang Perang Ukraina

 MOSKWA, KOMPAS.com - Teater Bolshoi Rusia yang terkenal tiba-tiba membatalkan serangkaian pertunjukan oleh dua sutradara yang telah menyuarakan penentangan terhadap perang Ukraina.

Dilansir Al Jazeera, teater tidak memberikan alasan resmi saat menghentikan produksi opera Don Pasquale karya Timofey Kuliabin dan balet Nureyev karya Kirill Serebrennikov.

Kuliabin memang telah menggunakan akun Instagram-nya untuk mengekspresikan solidaritas dengan Ukraina.

Baca juga: 1.847 Anak Termasuk di Antara 11.500 Orang yang Diangkut Rusia dari Ukraina

Dia mengolok-olok Rusia yang seolah menghilangkan referensi perang.

Dalam satu postingan, ia menunjukkan versi tiruan dari sampul buku Leo Tolstoy "War and Peace", menggantikan kata pertama dari judulnya dengan “Operasi Khusus”.

Itu adalah istilah yang digunakan Kremlin untuk menggambarkan invasi.

Demikian pula Serebrennikov, yang mengatakan kepada France 24 dalam sebuah wawancara bulan lalu bahwa “sangat jelas bahwa Rusia memulai perang”, dan itu menghancurkan hatinya.

“Ini perang, membunuh orang, ini adalah hal terburuk yang mungkin terjadi dengan peradaban, dengan umat manusia," ujarnya.

Baca juga: India Kalang Kabut Setelah Indonesia Hentikan Ekspor Minyak Goreng dan Perang Ukraina

"Ini adalah bencana kemanusiaan, ini adalah sungai darah,” katanya.

Kedua orang itu saat ini berada di luar Rusia.

Serebrennikov diizinkan pada bulan Maret untuk meninggalkan Rusia, di mana ia dinyatakan bersalah pada tahun 2020 atas penggelapan dana di teater Pusat Gogol Moskwa.

Pendukungnya mengatakan hukuman itu adalah balas dendam atas kritiknya terhadap otoritarianisme dan homofobia di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Inggris Kirim Tim Penyelidik ke Ukraina untuk Kumpulkan Bukti Kekerasan Seksual oleh Militer Rusia

Penggantian dua pertunjukan dengan The Barber of Seville dan Spartacus, dua bahan pokok lama dari repertoar Bolshoi, menarik ratusan komentar online yang sebagian besar kritis dari para pemegang tiket.

Banyak dari yang menuntut ingin mengetahui alasan pembatalan. Tetapi hal itu belum terbongkar.