LONDON, KOMPAS.com - Inggris akan mengirim penyelidik ke Ukraina untuk membantu mengumpulkan bukti kejahatan perang, termasuk kekerasan seksual.
Jaksa Ukraina dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah memulai menyelidiki potensi kejahatan perang di Ukraina sejak invasi Rusia 24 Februari, yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi negara itu.
Moskwa sendiri telah membantah melakukan kejahatan perang di Ukraina atau menargetkan warga sipil selama perang yang telah menewaskan ribuan orang, menghancurkan banyak kota, dan memaksa 5 juta orang yang kebanyakan wanita dan anak-anak untuk melarikan diri ke luar negeri.
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Tak Akan Coba Selesaikan Operasi Militer pada 9 Mei
Berbicara setelah bertemu dengan pejabat ICC, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan pada Jumat (29/4/2022), tim Inggris akan berangkat ke Ukraina pada Mei ini dengan penekanan khusus pada penyelidikan pemerkosaan sebagai kemungkinan kejahatan perang.
"Itu dilakukan untuk menundukkan perempuan dan menghancurkan komunitas dan kami ingin menghentikannya," katanya, dilansir dari Reuters.
"Ini tentang mengumpulkan berbagai bukti, pernyataan saksi, bukti forensik, dan bukti video," katanya di luar gedung pengadilan di Den Haag.
Secara terpisah, Truss telah bertemu dengan mitranya dari Belanda Wopke Hoekstra untuk membahas perlunya sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, termasuk penghentian pembelian bahan bakar fosil Rusia.
Kedua sekutu NATO tersebut telah sangat dekat dengan kebijakan Ukraina, dengan keduanya mendukung pasokan persenjataan berat untuk upaya perangnya.
Baca juga: Ukraina Secara Resmi Tutup 4 Pelabuhan yang Direbut Rusia
Keduanya juga mendukung larangan penuh ekspor energi Rusia ke Eropa, termasuk gas, pada akhir 2022.
Truss mengatakan Inggris mendukung penuntutan para pemimpin Rusia atas kejahatan perang agresi -sebuah pertanyaan pelik di bawah hukum internasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.