NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Dalam langkah yang jarang terjadi, Rusia akan memboikot pertemuan Dewan Keamanan PBB dengan Komite Politik dan Keamanan (PSC) Uni Eropa, Rabu (4/5/2022).
Hal tersebut disampaikan beberapa diplomat dan keputusan itu menunjukkan tanda lebih lanjut dari memburuknya hubungan antara Moskwa dan mitra-mitranya di PBB.
Menurut seorang sumber diplomatik Rusia yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan kepada AFP, keputusan Moskwa tersebut terkait dengan situasi di Ukraina.
Baca juga: Video “Mengerikan” Mayat Terbakar dan Tak Utuh Diputar Zelensky di DK PBB
Seorang diplomat Barat mengatakan kepada AFP bahwa sebelumnya Rusia belum pernah memboikot pertemuan Dewan Keamanan PBB sejak invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Pertemuan informal tahunan antara Dewan Keamanan PBB dan PSC Uni Eropa belum diadakan sejak 2019 karena pandemi Covid-19.
Pertemuan tersebut diharapkan membahas interaksi antara Uni Eropa dengan PBB di negara-negara di mana kedua organisasi tersebut melakukan operasi.
Baca juga: India Abstain di DK PBB, Ukraina Tetap Minta Bantuan untuk Hadapi Rusia
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, hubungan antara Moskwa dan negara-negara lain di PBB menurun dengan cepat.
Dalam konferensi pers, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, yang negaranya akan menjadi presiden Dewan Keamanan PBB pada Mei, mengatakan bahwa dewan terus berfungsi secara normal.
Thomas-Greenfield mengatakan, Dewan Keamanan PBB sangat sukses dalam mengucilkan Rusia sejak akhir Februari.
Baca juga: Konflik Ukraina-Rusia, China Sebut Sanksi Barat Sepihak Tanpa Dukungan DK PBB
“Kami telah berhasil menyatukan suara-suara yang mengutuk Rusia di Majelis Umum, tetapi itu terjadi karena ada begitu banyak dukungan untuk itu di Dewan Keamanan,” kata Thomas-Greenfield.
Dia menggarisbawahi bahwa Rusia telah lolos dari kecaman Dewan Keamanan PBB pada akhir Februari karena Moskwa menggunakan hak vetonya.
“Rusia terisolasi di Dewan Keamanan, dan setiap kali kami berdiskusi terkait dengan Rusia, mereka defensif dan kami akan terus menekan sampai mereka mengakhiri serangan brutal terhadap Ukraina,” tutur Thomas-Greenfield kepada wartawan.
Baca juga: China dan Rusia Kembali Desak DK PBB Cabut Sanksi untuk Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.