KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-30 pada Jumat (25/3/2022), sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada hari ke-30 perang Rusia-Ukraina kemarin, masih ada berbagai hal baru yang terjadi terkait dinamika konflik antara kedua negara.
Misalnya, pertemuan para pemimpin NATO di Brussel mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke empat negara Eropa Timur.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-29 Serangan Rusia ke Ukraina, KTT NATO Digelar, Klaim Moskwa Gunakan Bom Fosfor
Selain itu, muncul tudingan dari Presiden AS Joe Biden bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin, telah gagal memecah belah Barat dengan perangnya terhadap Ukraina.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman hari ke-30 serangan Rusia ke Ukraina yang dapat disimak:
Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Jumat, bahwa rakyatnya perlu mencapai perdamaian dan penghentian pengeboman Rusia yang memaksa jutaan orang mengungsi.
Pasukan Rusia telah menembakkan dua rudal ke unit militer Ukraina di pinggiran Dnipro, kota terbesar keempat di negara itu, menurut Layanan Darurat Regional.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Ukraina telah meluncurkan serangan terhadap target bernilai tinggi di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, termasuk kapal pendarat dan gudang penyimpanan amunisi di Berdyansk.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengungkap catatan pada Jumat, bahwa sejak perang dimulai pada 24 Februari, Rusia telah melakukan 1.804 serangan udara di Ukraina, termasuk 467 rudal.
Pertemuan para pemimpin NATO di Brussel mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke empat negara Eropa Timur.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-27 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Bombardir Mariupol, 3,5 Juta Orang Mengungsi
Pada Jumat, Presiden AS Joe Biden mengatakan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin, telah gagal memecah belah Barat dengan perangnya terhadap Ukraina.
Dia juga mendukung mengusir Rusia dari Kelompok 20 ekonomi utama atas invasi, keputusan yang dia katakan akan terserah pada kelompok tersebut.
Jika Rusia tidak diusir, maka Biden merekomendasikan untuk memberikan status pengamat Ukraina.
Pada hari itu, Biden dilaporkan telah bertemu dengan tentara AS yang ditempatkan di Polandia dekat perbatasan dan pekerja bantuan membantu menangani krisis pengungsi besar-besaran yang disebabkan oleh konflik di Ukraina.
Dia membandingkan invasi Rusia ke Ukraina dengan penumpasan protes China di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.