KOMPAS.com – Berita internasional di Kompas.com yang paling banyak dibaca dalam sehari belakangan masih didominiasi oleh artikel yang menyinggung invasi Rusia ke Ukraina.
Misalnya, berita mengenai kapal perang Rusia meledak pelabuhan Laut Ozon dekat Kota Mariupol, Ukraina.
Kemudian di bawahnya, ada berita soal agenda KTT G20 di Indonesia. Tapi, ini juga masih bersinggungan dengan perang Rusia-Ukraina karena yang dibahas dalam artikel adalah sikap Indonesia setelah muncul seruan agar Rusia tidak diundang ke pertemuan puncak itu.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman berita Populer Global edisi Jumat (25/3/2022) hingga Sabtu (26/3/2022) pagi yang dapat disimak:
Kapal perang Rusia meledak di Berdyansk, pelabuhan Laut Azov dekat kota Mariupol, Ukraina, Rabu (23/3/2022).
Hancurnya kapal angkut Angkatan Laut Rusia bernama Orsk itu dikonfirmasi oleh Angkatan Laut Ukraina di media sosial.
“Kapal pendarat besar Orsk dari Armada Laut Hitam penjajah telah dihancurkan di pelabuhan Berdyansk yang direbut oleh Rusia,” tulis angkatan laut Ukraina di media sosial yang dikutip AFP.
Baca selengkapnya di sini
Indonesia tidak akan memihak ke siapa pun sebagai ketua bergilir G20, kata Duta Besar RI untuk PBB Dian Triansyah Djani pada Kamis (24/3/2022).
Komentar itu dilontarkan Dian menyusul meningkatnya seruan agar Rusia tidak diundang ke KTT G20 di Bali pada November 2022.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia pada Rabu (23/3/2022) membenarkan bahwa Presiden Vladimir Putin berencana menghadiri pertemuan G20 Indonesia.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: POPULER GLOBAL: Zelensky Bersikeras Ingin Bertemu Putin | Rusia Hancurkan Mal di Kyiv
Sudah lebih satu bulan invasi Rusia, Ukraina sejauh ini telah menjungkirbalikkan perkiraan. Walaupun kalah jumlah di hampir setiap sisi--tank, pasukan, pesawat terbang--pasukan Ukraina yang dibantu para warga relawan telah menahan militer Rusia di banyak tempat.
Ukraina memang sudah kehilangan wilayah, terutama di bagian selatan sekitar Crimea, yang sudah diduduki dan dianeksasi Rusia pada 2014. Tetapi tujuan awal Moskwa untuk dengan cepat merebut ibu kota Kyiv dan kota-kota besar lainnya, serta memaksa pemerintah Ukraina untuk mengundurkan diri, jelas telah gagal.
Gelombang peperangan memang masih bisa berbalik melawan Ukraina. Pasukannya kian kekurangan rudal anti-tank dan anti-pesawat yang dipasok Barat untuk menghalau pergerakan pasukan Rusia.