KYIV, KOMPAS.com – Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-29 pada Kamis (24/3/2022), sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada hari ke-29 perang Rusia-Ukraina kemarin, masih ada berbagai hal baru yang terjadi terkait dinamika konflik antara kedua negara.
Misalnya, invasi Rusia ke Ukraina dibahas dalam KTT NATO yang diadakan di Brussels, Belgia kemarin.
Pertemuan puncak tersebut dihadiri pula oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Ada juga laporan, serangan pasukan Rusia kembali menghantam Kota Kharkiv dan menyebabkan kematian warga sipil.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman hari ke-29 serangan Rusia ke Ukraina yang dapat disimak:
Setelah menghadiri pertemuan KTT NATO di Brussels, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Putin telah gagal memecah belah Barat dengan perangnya terhadap Ukraina.
"NATO tidak pernah, tidak pernah lebih bersatu daripada sekarang. Putin mendapatkan kebalikan dari apa yang dia inginkan sebagai konsekuensi dari pergi ke Ukraina," katanya, dikutip dari AFP.
Biden juga mengatakan NATO akan "menanggapi" jika Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina, dengan mengatakan sifat tanggapan akan tergantung pada sifat penggunaannya.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-27 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Bombardir Mariupol, 3,5 Juta Orang Mengungsi
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansinya meningkatkan pertahanan kimia dan nuklir untuk pasukannya di Eropa timur dalam menghadapi ketakutan atas perang Rusia di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak anggota NATO untuk memberi Kyiv senjata ofensif, termasuk tank dan jet tempur, satu bulan setelah invasi Rusia.
Berbicara pada KTT NATO melalui tautan video, dia mengatakan aliansi itu dapat mencegah kematian Ukraina dengan memberi Kyiv semua senjata yang dibutuhkan.
Saat ini anggota NATO hanya memasok Kyiv dengan peralatan pertahanan.
Negara maju yang tergabung dalam kelompok negara G7 mengatakan akan melakukan segala daya untuk menahan Putin dan para pendukungnya secara pribadi bertanggung jawab atas invasi Ukraina.
Pertemuan di Brussel itu menekankan tidak ada pertengkaran dengan rakyat Rusia.