Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTube Dituduh Lakukan Tindakan Sensor dan Blokir di Rusia

Kompas.com - 24/03/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Persatuan Jurnalis Rusia menuduh YouTube melakukan "penyensoran". Mereka pun menyerukan tindakan tertentu atas tindakan ini.

Dilansir AFP, ada peningkatan kekhawatiran bahwa perusahaan asal AS itu mungkin mengikuti sejumlah larangan atas platform yang akhir-akhir ini masif terjadi di Rusia.

"Moderasi yang bias dan sensor terbuka oleh platform digital harus memiliki konsekuensi sesuai dengan norma hukum Rusia," kata kepala Persatuan Jurnalis Rusia Vladimir Solovyev seperti dikutip kantor berita Interfax.

Baca juga: Sebulan Perang Rusia-Ukraina, Belum Ada Tanda-tanda Berakhir?

"Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk bereaksi terhadap situasi ini dan mengambil tindakan yang tepat terhadap Google dan layanan hosting video YouTube," katanya.

Menurut Solovyev, serikat pekerja akan mengajukan permintaan yang relevan dengan jaksa Rusia, kementerian luar negeri dan regulator media negara itu.

Secara terpisah, perusahaan induk media terbesar Rusia dan anak perusahaan raksasa energi negara Gazprom mengkritik YouTube karena menghapus dua salurannya, TNT dan NTV dari platform.

Baca juga: Dikepung Sanksi, Rusia Malah Nekat Tawarkan Negaranya jadi Tuan Rumah Euro 2028

"Keputusan YouTube untuk memblokir saluran dengan jutaan pelanggan benar-benar mengejutkan," kata Gazprom-Media di Telegram.

Mereka menyebut tindakan YouTube "bias secara politik dan melanggar kepentingan pemirsa".

Grup media milik negara Rossiya Segodnya mengatakan kantor beritanya Sputnik, yang telah dilarang menyiarkan di Uni Eropa, juga dihapus dari YouTube.

"Semua sumber Sputnik dalam 32 bahasa tidak tersedia, YouTube memblokirnya," kata juru bicara kelompok itu Anna Starikova seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

Baca juga: Benarkah Rusia dan Jepang Tak Pernah Berdamai Secara Resmi Setelah Perang Dunia II?

Regulator Rusia pekan lalu menuduh raksasa teknologi AS Google dan anak perusahaan videonya YouTube melakukan kegiatan "teroris".

Sebelumnya, Rusia telah memblokir akses ke raksasa teknologi global lainnya termasuk Facebook, Twitter dan Instagram serta beberapa media independen.

Rusia juga menyebut Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, bersalah atas "kegiatan ekstremis".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com