Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

YouTube Dituduh Lakukan Tindakan Sensor dan Blokir di Rusia

Dilansir AFP, ada peningkatan kekhawatiran bahwa perusahaan asal AS itu mungkin mengikuti sejumlah larangan atas platform yang akhir-akhir ini masif terjadi di Rusia.

"Moderasi yang bias dan sensor terbuka oleh platform digital harus memiliki konsekuensi sesuai dengan norma hukum Rusia," kata kepala Persatuan Jurnalis Rusia Vladimir Solovyev seperti dikutip kantor berita Interfax.

"Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk bereaksi terhadap situasi ini dan mengambil tindakan yang tepat terhadap Google dan layanan hosting video YouTube," katanya.

Menurut Solovyev, serikat pekerja akan mengajukan permintaan yang relevan dengan jaksa Rusia, kementerian luar negeri dan regulator media negara itu.

Secara terpisah, perusahaan induk media terbesar Rusia dan anak perusahaan raksasa energi negara Gazprom mengkritik YouTube karena menghapus dua salurannya, TNT dan NTV dari platform.

"Keputusan YouTube untuk memblokir saluran dengan jutaan pelanggan benar-benar mengejutkan," kata Gazprom-Media di Telegram.

Mereka menyebut tindakan YouTube "bias secara politik dan melanggar kepentingan pemirsa".

Grup media milik negara Rossiya Segodnya mengatakan kantor beritanya Sputnik, yang telah dilarang menyiarkan di Uni Eropa, juga dihapus dari YouTube.

"Semua sumber Sputnik dalam 32 bahasa tidak tersedia, YouTube memblokirnya," kata juru bicara kelompok itu Anna Starikova seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

Regulator Rusia pekan lalu menuduh raksasa teknologi AS Google dan anak perusahaan videonya YouTube melakukan kegiatan "teroris".

Sebelumnya, Rusia telah memblokir akses ke raksasa teknologi global lainnya termasuk Facebook, Twitter dan Instagram serta beberapa media independen.

Rusia juga menyebut Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, bersalah atas "kegiatan ekstremis".

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/24/210000670/youtube-dituduh-lakukan-tindakan-sensor-dan-blokir-di-rusia

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke