Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pilpres Korea Selatan: Mantan Jaksa Yoon Suk Yeol Menang Jadi Presiden Selanjutnya

Kompas.com - 10/03/2022, 09:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

Yoon mengungguli Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa dengan 48,6 persen suara dan menjadi 47,8 persen, dengan sekitar 99,8 persen suara dihitung pada pukul 5:30 pagi waktu setempat pada Kamis (10/3/2022).

Pengumuman resmi diharapkan akan dilakukan pada Kamis pagi.

Para analis menilai hasil tipis menunjukkan fakta bahwa kubu saingan Partai Demokrat masih akan mengendalikan Majelis Nasional. Artinya, sumpah Yoon untuk menyelidiki pemerintahan yang akan lengser bisa sulit bergerak melampaui kegagalan kebijakan dan pertempuran politik.

"Setelah pemilih yang terpecah menghasilkan pemerintahan yang terpecah, Seoul mungkin berjuang untuk mengejar kebijakan reformasi daripada politik pembalasan," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

Baca juga: 11 Negara Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara

Menghadapi Krisis

Kekalahan Lee menimbulkan keraguan pada warisan Presiden Moon yang akan lengser. Termasuk upaya khasnya untuk terlibat dengan Korea Utara, yang sebagian besar terhenti sejak pembicaraan gagal dilanjutkan pada 2019.

Presiden baru kemungkinan akan segera menghadapi krisis dengan Pyongyang, yang tampaknya bersiap meluncurkan satelit mata-mata.

Korea Utara juga telah mengisyaratkan upaya untuk melanjutkan pengujian rudal balistik antarbenua jarak jauh atau senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Yoon telah berjanji untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat (AS) - satu-satunya sekutu perjanjian Korea Selatan - dalam menghadapi peningkatan aktivitas rudal oleh Korea Utara dan persaingan dengan China, yang merupakan mitra dagang terbesar Korea Selatan.

Gedung Putih memberi selamat kepada Yoon, dengan mengatakan bahwa Presiden Joe Biden berharap dapat bekerja sama dengannya untuk meningkatkan aliansi.

"Kita bisa mengharapkan agar berjalan lebih lancar dan selaras untuk sebagian besar masalah Korea Utara, China, dan regional dan global," kata Kim dari Center for a New American Security.

Baca juga: Korea Selatan Sebut Rudal Balistik, Korea Utara Klaim Hanya Uji Coba Satelit Pengintai

Lebih dari 77 persen dari 44 juta pemilih yang memenuhi syarat di Korea Selatan memberikan suara untuk memilih pemimpin mereka berikutnya, meskipun ada lonjakan kasus Covid-19 baru yang belum pernah terjadi sebelumnya - dengan rekor 342.446 yang tercatat pada Rabu (9/3/2022).

Yoon mengatakan dia akan bekerja dengan partai-partai oposisi untuk menyembuhkan politik yang terpolarisasi dan mendorong persatuan.

"Kompetisi kami sudah berakhir untuk saat ini," katanya dalam pidato kemenangan, sembari berterima kasih dan menghibur Lee dan saingan lainnya. "Kita harus bergandengan tangan dan bersatu menjadi satu untuk rakyat dan negara."

Lee telah mengakui kekalahan dan memberi selamat kepada lawannya.

"Saya melakukan yang terbaik, tetapi gagal memenuhi harapan Anda," katanya pada konferensi pers, menyalahkan "kekurangannya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com