Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Rusia Hantam Rumah Sakit Bersalin Ukraina, 17 Terluka

Kompas.com - 10/03/2022, 08:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MARIUPOL, KOMPAS.com - Serangan udara Rusia menghancurkan sebuah rumah sakit bersalin pada Rabu (9/3/2022) di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, setelah peringatan dari Barat bahwa invasi Moskwa bisa lebih brutal dan tanpa pandang bulu.

Para pejabat Ukraina mengatakan, sedikitnya 17 orang terluka dalam serangan itu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-14 Serangan Rusia ke Ukraina, Sanksi Baru ke Rusia, Listrik Chernobyl Terputus, 1.335 Korban Sipil

Tanah berguncang lebih dari satu mil jauhnya ketika kompleks Mariupol dilanda serangkaian ledakan yang menghancurkan jendela dan menghancurkan sebagian besar bagian depan sebuah bangunan.

Polisi dan tentara bergegas ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban, membawa seorang wanita hamil dan berdarah di atas tandu.

Wanita lain meratap sambil memeluk anaknya. Di halaman, mobil hancur terbakar dan kawah ledakan tersisa setidaknya sedalam dua lantai.

“Hari ini Rusia melakukan kejahatan besar,” kata Volodymir Nikulin, seorang pejabat tinggi polisi regional, yang berdiri di reruntuhan. “Ini adalah kejahatan perang tanpa pembenaran apa pun.”

Presiden Volodymyr Zelenskyy menulis di Twitter bahwa ada orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan dan menyebut serangan itu sebagai kekejaman.

Seorang wanita berjalan di luar rumah sakit bersalin yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. AP PHOTO/EVGENIY MALOLETKA Seorang wanita berjalan di luar rumah sakit bersalin yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Ukraina Tak Lagi Tuntut Keanggotaan NATO | Biden Ditolak Arab Saudi dan UEA

Video yang dibagikan oleh Zelenskyy menunjukkan lorong-lorong yang dicat dengan ceria dipenuhi dengan logam bengkok.

"Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan yang rentan dan tidak berdaya," demikian twit Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan dimintai untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya yang mengerikan.

Pihak berwenang, sementara itu, mengumumkan gencatan senjata baru pada Rabu (9/3/2022) pagi untuk memungkinkan ribuan warga sipil melarikan diri dari kota-kota yang dibombardir di sekitar Kyiv serta kota-kota Mariupol, Enerhodar, dan Volnovakha di selatan, Izyum di timur, dan Sumy di timur laut.

Tidak segera jelas apakah ada orang yang dapat meninggalkan kota-kota lain, tetapi orang-orang mengalir keluar dari pinggiran kota Kyiv. Banyak dari mereka menuju pusat kota, ketika ledakan terdengar di ibu kota dan sirene serangan udara terdengar berulang kali.

Dari sana, para pengungsi berencana untuk naik kereta api menuju wilayah Ukraina barat yang tidak diserang.

Mobil melewati tank Rusia yang hancur saat konvoi kendaraan yang mengevakuasi warga sipil meninggalkan Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. AP PHOTO/VADIM GHIRDA Mobil melewati tank Rusia yang hancur saat konvoi kendaraan yang mengevakuasi warga sipil meninggalkan Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022.

Baca juga: China Akan Beri Bantuan Kemanusiaan Rp11,3 Miliar ke Ukraina

Warga sipil yang meninggalkan pinggiran Kyiv, Irpin, terpaksa menyeberangi papan kayu licin dari jembatan darurat karena Ukraina meledakkan jembatan beton yang mengarah ke Kyiv beberapa hari yang lalu untuk memperlambat kemajuan Rusia.

“Kami memiliki waktu yang singkat saat ini,” kata Yevhen Nyshchuk, anggota pasukan pertahanan teritorial Ukraina. “Bahkan jika ada gencatan senjata sekarang, ada risiko tinggi peluru jatuh setiap saat.”

Upaya sebelumnya untuk membangun koridor kemanusiaan evakuasi yang aman selama beberapa hari terakhir sebagian besar gagal. Ukraina menuding itu karena serangan Rusia.

Namun, Putin, dalam panggilan telepon dengan kanselir Jerman, menuduh militan nasionalis Ukraina menghambat evakuasi.

Baca juga: Surat Terbuka Ibu Negara Ukraina, Gambarkan Kesedihan Anak-anak Korban Serangan Rusia

Di Mariupol, sebuah kota strategis berpenduduk 430.000 orang di Laut Azov, pihak berwenang setempat bergegas menguburkan orang mati dari pertempuran dua minggu terakhir di kuburan massal.

Pekerja kota menggali parit sepanjang sekitar 25 meter (meter) di salah satu kuburan tua kota dan membuat tanda salib saat mereka mendorong tubuh yang dibungkus karpet atau tas ke tepi.

Sekitar 1.200 orang tewas dalam pengepungan kota selama sembilan hari, klaim kantor Zelenskyy sebagaimana dilansir AP.

Mayat ditempatkan di kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022 karena orang tidak dapat menguburkan orang mati mereka karena penembakan berat oleh pasukan Rusia. AP PHOTO/EVGENIY MALOLETKA Mayat ditempatkan di kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022 karena orang tidak dapat menguburkan orang mati mereka karena penembakan berat oleh pasukan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com