Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Terbaru Ungkap Peran Elite Teknologi AS Bantu China Capai Supremasi Global

Kompas.com - 23/01/2022, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

BEIJING, KOMPAS.com - Sudah bertahun-tahun China ingin melampaui Amerika Serikat dalam mendominasi dunia.

Namun, yang jarang diketahui, para elite Amerika terus membantu ambisi pemerintah komunis ini daripada memperlakukan mereka sebagai musuh.

Dilansir New York Times, dalam buku barunya, “Red-Handed,” Peter Schweizer menguraikan cara-cara politisi dan CEO papan atas AS menjadi kaya dari China.

Baca juga: China Kembali Terapkan Tes Covid-19 Swab Anal Jelang Olimpiade Musim Dingin

Dalam kutipan eksklusif untuk The Post, ia mengungkapkan bagaimana perusahaan Big Tech telah mengorbankan privasi dan keamanan nasional demi mengejar kekayaan dari Beijing.

Dibutakan oleh ambisi mereka, para elite Silicon Valley membantu Komunis Tiongkok mencapai tujuan akhir mereka: “Supremasi teknologi” atas Barat.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah senjata nasional,” kata Presiden China Xi Jinping.

“Kita harus merebut puncak persaingan teknologi dan pengembangan masa depan,” tambahnya.

Baca juga: Airbus dan Boeing Dapat Saingan Baru dari Rusia dan China

Untuk mencapai tujuan ini, Beijing telah menciptakan “fusi sipil-militer,” yang berarti setiap kemajuan teknologi di pasar sipil harus diterapkan langsung ke bidang militer.

Mereka pun telah secara efektif merayu banyak orang kuat di industri teknologi Amerika untuk bersedia, dan terkadang dengan antusias, "bermain bersama."

Salah satu contohnya adalah Mark Zuckerberg dari Facebook.

Pada tahun 2015, Pemerintahan Obama mengadakan Makan Malam Kenegaraan resmi di Gedung Putih untuk Xi dari China.

Di antara para tamu adalah Mark Zuckerberg, salah satu pendiri Facebook yang tampak muda, dan istrinya, Priscilla, yang sedang hamil tujuh bulan.

Ketika Zuckerberg akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan tamu kehormatan, dia mengajukan permintaan yang tidak biasa: apakah diktator komunis akan memberi calon anaknya nama China?

Baca juga: Terjebak di Rumah Saat Lockdown, Muda-mudi China Ini Jatuh Cinta lalu Bertunangan

Xi, yang sangat terkejut dengan permintaan tersebut, menolak, dengan mengatakan bahwa itu adalah “tanggung jawab yang terlalu besar.”

Sebelumnya pada akhir 2014, seorang pejabat tinggi China, Lu Wei, melakukan perjalanan ke Silicon Valley.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com