Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kembali Terapkan Tes Covid-19 Swab Anal Jelang Olimpiade Musim Dingin

Kompas.com - 23/01/2022, 09:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

 

BEIJING, KOMPAS.com - China kembali memberlakukan tes Covid-19 melalui swab anal untuk menyaring virus, dalam upaya menghentikan penyebaran varian Omicron, hanya dua minggu sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing dimulai.

Sedikitnya 27 orang menjalani tes Covid-19 swab anal kontroversial di sebuah gedung apartemen di Beijing, di mana seorang wanita berusia 26 tahun terinfeksi Omicron, kasus varian pertama yang tercatat di kota itu, menurut surat kabar China The Beijing News.

Baca juga: China Wajibkan Pelancong Asing Tes Covid-19 dengan Swab Anal

Tes Covid-19 swab anal dilakukan dengan memasukkan kapas steril hingga dua inci (5 cm) ke dalam rektum dan memutarnya beberapa kali. Swab kemudian dikeluarkan sebelum dianalisis di laboratorium.

Beijing berada di tengah-tengah rezim pembatasan dan pengujian ketat setelah kota itu melaporkan infeksi Omicron lokal pertamanya pada 15 Januari. Setidaknya 11 kasus telah dikonfirmasi di ibu kota pada Kamis (20/1/2022) sore, menurut laporan kantor berita resmi Xinhua.

Awal pekan ini, China membatalkan rencana untuk menjual tiket Olimpiade kepada publik. Dikatakan bahwa hanya penonton 'terpilih' yang akan diizinkan untuk hadir, karena jumlah kasus Covid-19 di negara itu mencapai level tertinggi sejak Maret 2020.

Melansir Daily Mail pada Jumat (21/1/2022), penyelenggara hari itu mengatakan estafet obor Olimpiade yang sudah diperkecil akan tertutup dari masyarakat umum karena tindakan pembatasan Covid-19.

Daerah perumahan distrik Haidian tempat ditemukannya kasus Omicron yang terkonfirmasi telah ditutup. Penghalang besar didirikan untuk menghentikan orang masuk dan keluar, sementara tes - termasuk swab anal - dilakukan.

Baca juga: China Bantah Wajibkan Diplomat AS Dites Swab Anal

Tes Covid-19 swab anal telah digunakan di China sejak 2020, tetapi menjadi lazim di Beijing pada Januari 2021 setelah seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun dinyatakan positif mengidap virus tersebut.

Kontroversi terus berlanjut saat China memperluas penggunaan swab anal untuk setiap pelancong asing yang terbang ke Beijing, pada Maret tahun lalu.

Seorang staf di departemen pengendalian epidemi Beijing mengatakan kepada media pemerintah China pada saat itu bahwa semua kedatangan internasional di ibu kota dapat diperintahkan untuk mengikuti tes oleh pejabat kesehatan, meskipun itu tidak wajib untuk semua orang.

Di Shanghai, pelancong dari daerah berisiko tinggi dan mereka yang tiba dengan pesawat yang memiliki setidaknya lima kasus positif Covid-19 harus menjalani serangkaian tes, termasuk swab anal.

AS, Jepang, Korea Selatan dan Jerman, semuanya menyuarakan keprihatinan tentang tes tersebut. Sementara China membantah klaim bahwa tes tersebut diperlukan untuk diplomat AS.

Para dokter mengatakan kepada media pemerintah bahwa tes tersebut dapat mencegah infeksi agar tidak terlewatkan, karena jejaknya dapat dideteksi di dubur lebih lama daripada di saluran pernapasan.

Baca juga: Dianggap Lebih Akurat Deteksi Covid-19, China Pakai Metode Swab Anal

China umumnya telah menghindari wabah virus besar dengan rejimen penguncian, pengujian massal Covid-19 dan pembatasan perjalanan, meskipun terus memerangi lonjakan di beberapa kota, termasuk pelabuhan Tianjin, sekitar satu jam dari Beijing.

Beijing telah menguji lebih dari 13.000 orang setelah kasus Omicron pertama mereka, untuk mencari kasus penularan silang.

Gedung kantor tempat wanita yang dites positif bekerja ditutup dari dunia luar tanpa peringatan sebelumnya pada Minggu (16/1/2022). Karyawan dilarang pergi dan menjalani tes Covid-19 wajib.

Petugas pengendalian Covid bermasker terlihat membawa kotak-kotak besar tempat tidur melalui pintu masuk kantor untuk para pekerja yang terjebak di dalam.

Munculnya Omicron di Beijing dan rata-rata 130 kasus Covid-19 dilaporkan setiap hari membuat penyelenggara Olimpiade Musim Dingin memberlakukan pembatasan ketat pada Permainan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com