Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Anak di Singapura Ditemukan Terlalu Lama Menatap Gadget, Ini Durasi yang Dianjurkan

Kompas.com - 22/01/2022, 11:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sebagian besar anak-anak berusia 3-7 tahun di Singapura menghabiskan lebih dari jumlah waktu yang disarankan untuk melihat layar gadget untuk rekreasi.

Hal itu merujuk pada temuan survei yang dilakukan oleh Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak KK (KKH) Singapura.

Hasil surveri telah dirilis pada Jumat (21/1/2021), bersamaan dengan seperangkat pedoman kegiatan baru untuk anak kecil berusia 7 tahun ke bawah.

Baca juga: Omicron Mengganas, Kasus Harian Covid-19 Singapura Kembali Tembus Angka Seribuan

Survei terhadap 340 orang tua dari September hingga Oktober 2021 menemukan bahwa alokasi waktu untuk aktivitas fisik, tidur, dan menonton layar rekreasi "suboptimal" di antara anak-anak.

Menurut KKH, ada kekurangan pemahaman secara umum yang ditemukan pada orang tua. Di mana, lebih dari separuh orang tua salah memperkirakan durasi waktu yang direkomendasikan untuk aktivitas fisik dan penggunaan layar rekreasi.

Hasil survei diperlukan untuk membantu menyusun pedoman anak usia dini baru yang dikembangkan oleh Platform Terpadu yang dipimpin KKH untuk Penelitian dalam Memajukan Hasil Kesehatan Metabolik Perempuan dan Anak (IPRAMHO).

Pedoman tersebut mencakup strategi untuk mengurangi tingkat miopia masa kanak-kanak Singapura, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

KKH juga memasukkan cara-cara untuk mempromosikan praktik unit keluarga karena kebanyakan orang tua Asia tampaknya kekurangan waktu bersama anak.

Batas waktu menatap layar gadget

Di bawah pedoman baru yang dibuat KKH, anak-anak usia pra-sekolah usia 3-7 tahun di Singapura disarankan untuk tidak mendapatkan lebih dari 1 jam waktu layar rekreasi dalam sehari.

Baca juga: Singapura Larang Pekerja yang Tak Mau Divaksin Bekerja di Kantor

Namun, survei KKH menemukan bahwa 75 persen anak pra-sekolah memiliki rata-rata 1 jam waktu menonton layar rekreasi pada hari kerja, sementara 95 persen memiliki rata-rata 2 jam sehari pada akhir pekan.

Mendapatkan waktu layar yang berlebihan juga terlihat pada kelompok anak dengan usia yang lebih muda di Singapura.

Pedoman tersebut merekomendasikan tidak ada waktu layar untuk bayi di bawah 12 bulan dan balita hingga 18 bulan.

Sementara, balita berusia 18 bulan sampai 3 tahun harus mendapatkan kurang dari 1 jam.

Sebaliknya, survei menemukan bahwa 30 persen bayi diberi 1 jam waktu layar sehari.

Sedangkan untuk balita di bawah 18 bulan, 70 persen dari mereka melihat layar selama 0,5 jam pada hari kerja. Angka ini naik menjadi 80 persen pada akhir pekan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com