Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Larang Pekerja yang Tak Mau Divaksin Bekerja di Kantor

Kompas.com - 15/01/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber www.rt.com

SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura secara resmi melarang para pekerja yang tidak divaksin Covid-19 untuk bekerja di kantor.

Larangan itu diterapkan pada Sabtu (15/1/2021) sebagai bagian dari rencana Fase 2 Singapura untuk tenaga kerja sebagaimana dilansir RT.

Aturan terbaru tersebut sekaligus menghapus kebijakan sebelumnya yang mengizinkan karyawan bekerja di kantor jika hasil tes Covid-19 mereka negatif.

Baca juga: Serangga Masuk ke Telinga DJ Singapura, Butuh 5 Jam untuk Mengeluarkan

Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengumumkan bahwa hanya mereka yang telah divaksinasi yang boleh masuk kantor.

Mereka yang tidak mau divaksinasi tidak akan diizinkan untuk kembali ke tempat kerja bahkan jika mereka menunjukkan hasi tes negatif Covid-19.

Selain itu, Singapura juga menyarankan perusahaan-perusahaan untuk memberikan karyawannya yang tidak divaksin pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah atau menempatkan mereka pada unpaid leave alias cuti yang tidak dibayar.

Namun, jika sebuah perusahaan menentukan bahwa tidak ada cara untuk mengakomodasi karyawan yang tidak divaksinasi, perusahaan dapat memecat mereka tanpa konsekuensi apa pun.

Baca juga: Tembus 600 Kasus, Pasien Omicron di Singapura Belum Ada yang Parah

Mereka yang belum divaksin dosis penuh akan diizinkan untuk tetap berada di tempat kerja hingga 31 Januari jika tetap memberikan hasil tes Covid-19 yang negatif.

Namun, setelah tanggal itu, mereka harus mengambil dosis penuh agar nasibnya tidak sama dengan mereka yang tidak divaksin.

Di Singapura, orang-orang yang menolak vaksin telah dilarang memasuki restoran dan banyak toko.

Baca juga: Omicron Mengganas, Muncul Klaster Covid-19 di Bar Singapura

Tingkat vaksinasi “Negeri Singa” adalah salah satu yang tertinggi di dunia dengan capaian 82,86 persen.

Pada Desember 2021, Pemerintah singapura melaporkan bahwa masih ada sekitar 52.000 karyawan yang belum menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.

Pemerintah menambahkan, dari jumlah tersebut, hanya ada sebagian kecil yang tidak diperbolehkan menerima vaksin karena alasan medis.

Baca juga: Terus Melonjak, Kasus Covid-19 Omicron Singapura Tembus Tiga Digit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com