Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog AS-Rusia soal Ukraina Kembali Buntu, tapi Sepakat Redakan Ketegangan

Kompas.com - 22/01/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com – Para diplomat tinggi Amerika Serikat (AS) dan Rusia pada Jumat (22/1/2022) sepakat untuk meredakan ketegangan atas Ukraina.

Washington menjanjikan tanggapan tertulis terhadap persyaratan keamanan Rusia pekan depan dan tidak mengesampingkan pertemuan presiden.

Selama 90 menit, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengenai Ukraina di Jenewa, Swiss.

Baca juga: PBB Peringatkan Rusia untuk Tidak Menginvasi Ukraina

Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian mengatakan, Lavrov memberikan peringatan serius jika Washington terus mengabaikan tuntutan keamanan Moskow.

Di sisi lain, Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada terobosan besar yang terjadi selama pertemuan itu sebagaimana dilansir AFP.

Namun, dia yakin kedua belah pihak berada di jalur yang jelas untuk memahami keprihatinan dan posisi masing-masing.

Dia juga berharap dapat berbagi dengan Rusia tentang keprihatinan serta ide-idenya yang lebih detail secara tertulis pekan depan dan diikuti diskusi lebih lanjut.

Baca juga: Ukraina Sebut Agresi Rusia Nyata, Berharap Utamakan Diplomasi Damai

Secara terpisah, Lavrov mengatakan kepada wartawan, "Blinken setuju bahwa kita perlu melakukan dialog yang masuk akal, dan saya berharap emosi akan berkurang."

Dia menambahkan, pertemuan lain antara AS dan Rusia dapat digelar di waktu yang lain.

Tetapi menurutnya, masih terlalu dini untuk mulai berbicara tentang pertemuan tingkat tinggi lain antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Biden dan Putin sudah bertemu secara langsung di Jenewa pada Juni 2021.

Baca juga: Ketegangan di Ukraina Sangat Panas, AS-Rusia Gelar Rapat Darurat

Blinken tidak mengesampingkan pembicaraan baru antarpresiden setelah Biden dua kali memperingatkan Putin melalui telepon tentang konsekuensi untuk setiap invasi Ukraina.

Pemerintahan Biden juga mengajukan lebih banyak transparansi tentang latihan militer.

Rusia belum menolak permintaan tersebut. Pada Kamis (20/1/2022) Moskwa mengumumkan latihan angkatan laut besar-besaran sebagai unjuk kekuatan.

Blinken mengatakan, dia telah meminta Lavrov untuk membuktikan bahwa Rusia tidak memiliki niat untuk menyerang Ukraina.

Baca juga: Apakah Rusia Benar-benar Ingin Menginvasi Ukraina? Ini Kemungkinannya...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com