SINGAPURA, KOMPAS.com – Setelah sempat mereda dalam sebulan terakhir, angka kasus harian Covid-19 Singapura kembali melonjak menyentuh empat digit.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan temuan kasus baru Covid-19 dalam empat hari terakhir pada Senin-Kamis (17-20/1/2022), yakni masing-masing mencapai angka 1.165, 1.448, 1.615, dan 1.472 kasus.
Ini adalah untuk pertama kalinya sejak 2 Desember 2021 kasus harian virus corona negeri “Singa” melewati 1.000 kasus.
Baca juga: Singapura Larang Pekerja yang Tak Mau Divaksin Bekerja di Kantor
Meroketnya kembali Covid-19 di Singapura diketahui didominasi oleh varian Omicron yaitu sebanyak 70 persen dari total kasus. Varian ini telah menyebar luas di masyarakat Singapura.
Data yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Singapura pada Kamis malam waktu setempat, menunjukan 952 kasus infeksi lokal atau komunal Omicron. Untuk kasus impor Omicron hanya terdeteksi 49 kasus.
Melesatnya Omicron seirama dengan naiknya rata-rata angka mingguan pertumbuhan infeksi lokal Covid-19 yang saat ini menyentuh 2,17.
Angka ini untuk pertama kalinya melewati 2 sejak 19 September 2021 ketika Singapura dihantam oleh gelombang ke-6 Covid-19 varian Delta.
Angka di atas satu berarti kasus Covid-19 terus meningkat di masyarakat.
Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Singapura berpotensi terus meledak dan memulai gelombang ke-7 Covid-19 di negeri “Merlion”.
Baca juga: Serangga Masuk ke Telinga DJ Singapura, Butuh 5 Jam untuk Mengeluarkan
Kabar baik adalah angka kematian akibat Covid-19 di Singapura tetap rendah.
Sejak Omicron kali pertama terdeteksi di Singapura pada 2 Desember 2021, angka kematian konsisten antara 1 hingga 3 kasus per hari.
Adapun jumlah pasien yang dirawat inap di rumah sakit saat ini sebanyak 306 dan hanya 16 pasien yang memerlukan oksigen tambahan. 14 pasien terbaring di ruang perawatan intensif atau ICU
MOH menyebutkan studi awal di sejumlah negara mengindikasikan Omicron jauh lebih menular dari varian Covid-19 lainnya seperti Delta, tetapi gejalanya lebih ringan dan berisiko lebih rendah dirawat inap di rumah sakit.
Diduga ringannya gejala Omicron di Singapura karena sebagian besar kasus telah divaksin dan masih berusia muda.
Senjata utama Singapura melawan Omicron adalah pemberian vaksin booster Covid-19.