Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri John F Kennedy Dicalonkan Jadi Duta Besar AS untuk Australia

Kompas.com - 16/12/2021, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden menominasikan putri mantan Presiden John F Kennedy, Caroline Kennedy, sebagai Duta Besar AS untuk Australia.

Pengumuman pencalonan Caroline Kennedy untuk mengisi posisi tersebut disampaikan Gedung Putih pada Rabu (15/12/2021).

Melansir Anadolu Agency, Caroline Kennedy sempat menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Jepang mulai 2013 hingga 2017.

Baca juga: Saat John F Kennedy Dimakamkan, Saat Amerika Serikat Berkabung

“Dia memajukan penataan kembali pasukan AS di Okinawa, mempromosikan pemberdayaan perempuan di Jepang, dan meningkatkan pertukaran pelajar antara AS dan Jepang," kata Gedung Putih.

Setelah dicalonkan, wanita berusia 64 tahun itu berharap dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Australia untuk memperkuat aliansi antara AS dengan Canberra.

Selain itu, dia berharap juga bisa berkolaborasi untuk meningkatkan kesehatan global, meningkatkan akses vaksin, dan mengatasi krisis iklim yang mendesak.

Baca juga: Sejumlah Teori Konspirasi di Balik Pembunuhan John F Kennedy

“Saya senang bisa mengenal orang-orang Australia, belajar tentang negara mereka yang memesona dan berbagi dengan mereka apa yang paling saya sukai tentang Amerika,” kata Caroline Kennedy dalam sebuah pernyataan.

Kini, Caroline Kennedy membutuhkan konfirmasi Senat untuk menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Australia.

John F Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald pada 22 November 1963 di atas mobilnya ketika iring-iringan mobilnya melaju di Dallas, Texas.

Baca juga: Pembunuh Robert F Kennedy dapat Kesempatan Bebas Bersyarat Setelah 53 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com