Terobsesi Pembunuh Berantai, Wanita Ini Tato Tubuhnya dengan Wajah dan Kutipan Pembunuh

KOMPAS.com - Seorang wanita menghabiskan sekitar 1.500 poundsterling untuk menato tubuhnya dengan tato sosok pembunuh berantai legendaris dunia.

Dia bahkan berencana mendapatkan lebih banyak tato pembunuh berantai.

Wanita ini mengatakan dia tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang tatonya.

Baca juga: Tren Tato di Wajah Digemari Selebritas Hollywood, Apa Daya Tariknya?

Dilansir Mirror, Britnee Chamberlain tahun, 28 tahun, memiliki tato besar Ted Bundy dan kanibal Jeffrey Dahmer.

Dia juga berencana untuk menato pembunuh kenamaan Jack the Ripper dalam waktu dekat.

Seperti yang dilaporkan Daily Star, Britnee perlahan mengubah tubuhnya menjadi sosok pembunuh paling terkenal di dunia, yang termasuk gambar dan kutipan.

Sejauh ini, tatonya telah menelan biaya lebih dari ribuan pound, tapi dia tidak mengkhawatirkannya karena mendapatkan karya seni yang tidak biasa telah menjadi tujuan hidupnya.

Dia mengaku ide itu datang saat dia berada di awal usia 20-an.

Baca juga: Guratan Seniman Tato Dr Woo pada Arloji Roger Dubuis

"Jika saya khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan, saya tidak akan setia pada diri sendiri dan menjalani kehidupan yang otentik," ujarnya.

"Tato ini berada di tubuh saya semata-mata untuk kepentingan pribadi saya sendiri, seperti seseorang yang memiliki hewan peliharaan tercinta, inisial orang yang dicintai, atau mungkin tato lelucon konyol di tubuh mereka," tambahnya.

Britnee, dari Sydney, sangat terobsesi dengan pembunuh berantai sehingga menginspirasinya untuk belajar psikologi forensik.

Dia terpesona oleh apa yang memaksa para pembunuh untuk melakukan tindakan keji dan bersemangat untuk lebih memahami bagaimana pikiran kriminal mereka beroperasi.

Dan Britnee sekarang menginginkan empat "monster" lagi terukir di kulitnya, termasuk Jack the Ripper dan Ed Gein.

Baca juga: Tampilan Baru Adam Levine dengan Tato Kupu-kupu dan Rambut Biru

"Saya tidak memaafkan kejahatan bermusuhan dari pembunuh berantai dengan cara apa pun. Saya hanya tertarik mengapa mereka melakukannya," ujarnya.

“Ada begitu banyak faktor pendukung seperti aspek sosial-lingkungan, biologis dan psikologis yang mendorong atau mengakibatkan tindak kriminal seperti yang mereka lakukan," tambah Britnee.