ACCRA, KOMPAS.com - Operator bandara internasional utama Ghana akan mendenda maskapai penerbangan 3.500 dollar AS (Rp 50 juta), untuk setiap penumpang yang diangkut tanpa divaksin atau dites positif Covid-19 pada saat kedatangan.
Aturan tersebut mulai berlaku pada Selasa (14/12/2021) di Bandara Internasional Kotoka di ibukota Accra, kata Bandara Ghana.
Baca juga: WHO: Varian Omicron Menyebar Sangat Cepat dan Bisa Membuat Kewalahan
Langkah itu diambil mengikuti kebijakan kementerian kesehatan Ghana minggu lalu untuk mewajibkan semua orang yang memasuki Ghana untuk divaksinasi.
Ini juga merupakan salah satu langkah yang paling ketat di Afrika, di mana distribusi vaksin terkendala kurangnya pasokan dan masalah logistik, bahkan ketika varian Omicron baru menimbulkan kekhawatiran tentang penularan virus yang lebih cepat.
Pengetatan pembatasan di Ghana terjadi ketika Bank Investasi Eropa (EIB) mengumumkan pinjaman investasi 75 juta euro (Rp 1,2 triliun) untuk mendukung respons pandemi - dukungan terbesar untuk program Covid-19 di sub-Sahara Afrika.
"Ghana telah mengambil langkah signifikan untuk mengelola dampak Covid dan membuka investasi jangka panjang," kata Presiden EIB Werner Hoyer dalam sebuah pernyataan melansir CNN.
Baca juga: Terpukul Hebat Varian Delta, Begini Cara India Hadapi Ancaman Varian Omicron
Pihak berwenang meluncurkan program vaksinasi besar-besaran bulan ini menjelang penegakan mandat vaksin pada 22 Januari untuk kelompok sasaran tertentu, termasuk pegawai pemerintah, petugas kesehatan, dan pelajar.
Negara ini juga berencana merekrut lebih banyak tenaga kesehatan untuk dapat menggandakan inokulasi harian dari 140.000.
Ghana, salah satu ekonomi terbesar Afrika Barat yang menjalankan ekspor kakao, emas dan minyak, sejauh ini telah memvaksinasi 5 persen lebih dari populasi 30 juta, menurut data yang dikumpulkan oleh Reuters.
Menurut data, fasilitas kesehatan Covid-19 Ghana telah mencatat 131.412 infeksi dan 1.239 kematian akibat virus corona,.
Selama dua minggu terakhir, kasus Covid-19 yang tercatat di bandara Kotoka menyumbang sekitar 60 persen dari total infeksi di negara itu, kata layanan kesehatan pada Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Profesor Inggris Peringatkan Varian Omicron Berpotensi Picu Lonjakan Kasus Rawat Inap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.