Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Taliban dan Iran Bentrok di Daerah Perbatasan

Kompas.com - 02/12/2021, 14:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Bentrokan terjadi antara pasukan Taliban dan tentara Iran di dekat perbatasan Afghanistan-Iran, tetapi tampaknya tidak menimbulkan korban dan kemudian digambarkan sebagai “kesalahpahaman”.

Beberapa video pada Rabu (1/12/2021) menunjukkan gerakan dari pasukan Taliban. Suara tembakan dapat terdengar, dengan salah satu video menunjukkan pasukan Iran menembakkan peluru artileri sebagai tanggapan atas tembakan Taliban.

Baca juga: Minta Parlemen Didik Taliban agar Tidak Terlihat sebagai Teroris, Politisi Malaysia Tuai Hujatan

Kantor berita semi-resmi Iran Tasnim mengonfirmasi pertempuran di desa Shaghalak di daerah Hirmand.

Tasnim, yang memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), mengatakan ada daerah bertembok di tanah Iran dekat perbatasan dengan Afghanistan untuk memerangi penyelundupan.

Melansir Al Jazeera, sebuah laporan terkait insiden itu mengatakan beberapa petani Iran melewati tembok, tetapi masih berada di dalam perbatasan Iran.

Tapi, pasukan Taliban melepaskan tembakan mengira perbatasannya telah dilanggar.

“Pertempuran telah berakhir dan pihak berwenang Iran sedang mendiskusikan situasi dengan Taliban,” tambah laporan itu.

Kemudian pada Rabu (1/12/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kesalahpahaman antara penduduk perbatasan" telah menyebabkan pertempuran, tanpa menyebut nama Taliban.

Baca juga: Anggota Taliban Bunuh 100 Mantan Pasukan Keamanan Afghanistan

'Kontrol penuh'

Sebuah video konon menunjukkan pasukan Taliban di dalam pos militer permanen Iran, dengan laporan mengeklaim beberapa pasukan perbatasan ditangkap.

Tasnim membantah penyitaan fasilitas apa pun, tetapi mengatakan "beberapa rekaman yang diterbitkan adalah kondisi saat-saat awal pertempuran, dan pasukan perbatasan sekarang memiliki kendali penuh atas perbatasan negara".

Tetapi sebuah laporan oleh situs berita semi-resmi Fars, yang juga memiliki hubungan dengan IRGC, tidak menyebutkan Taliban, mengatakan penyelundup mungkin bersalah. Dikatakan tidak ada korban jiwa dan daerah itu sekarang tenang.

Mohammad Marashi, Wakil Keamanan untuk gubernur Sistan dan Baluchestan, mengatakan kepada televisi pemerintah Iran bahwa bentrokan itu tidak serius, tidak menimbulkan kerugian pada personel atau properti, dan telah berakhir.

Dia menyebut pasukan Taliban sebagai penghasutnya.

Baca juga: Delegasi AS Gelar Pertemuan dengan Taliban di Qatar, Ini yang Dibahas

Iran belum secara resmi mengakui Taliban sejak kelompok itu dengan cepat menguasai negara tetangga Afghanistan, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) pada Agustus.

Para pejabat Iran berulang kali mengatakan pengakuan itu akan bergantung pada pembentukan pemerintah "inklusif" di Afghanistan. Tetapi negara itu telah meminta AS mencabut sanksinya terhadap Taliban untuk memadamkan masalah kemanusiaan.

Pada pertengahan November, Hassan Kazemi-Qomi, perwakilan khusus Iran di Afghanistan, memimpin delegasi Iran untuk kunjungan resmi ke negara itu guna mengadakan pembicaraan.

Dia bertemu dengan beberapa pejabat Taliban untuk membahas ekonomi negara, geopolitik kawasan, dan masalah keamanan.

Pada akhir Oktober, Iran menjadi tuan rumah pertemuan negara tetangga plus Rusia di Teheran, namun pejabat Taliban tidak diundang.

Baca juga: Dokter Muda Afghanistan Dibunuh Taliban karena Tak Berhenti di Pos Pemeriksaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com